Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kronologi Perang Saparua pada 1817
25 Januari 2024 23:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kronologi Perang Saparua pada tahun 1817 telah menampilkan satu babak kelam dalam sejarah kolonialisme di Nusantara.
ADVERTISEMENT
Konflik ini mencerminkan ketegangan antara Belanda dan masyarakat Maluku akibat keserakahan para penjajah.
Penyebab Perang Saparua
Mengutip buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), Perang Saparua dipicu oleh dua faktor utama.
Pertama, adanya monopoli perdagangan yang dilakukan oleh Belanda yang merugikan masyarakat Maluku. Kedua, arogansi pejabat Belanda yang meresahkan dan menyulut ketidakpuasan di kalangan penduduk setempat.
Kronologi Perang Saparua di Ambon
Kronologi perang ini merupakan cerminan dari penyebab, jalannya pertempuran, dan akhir tragis yang membentuk peristiwa berdarah ini.
Berikut ini adalah berbagai aspek penting dari berjalannya Perang Saparua:
1. Penyusunan Rencana Penyerangan
Tokoh-tokoh dan generasi muda Maluku mengadakan serangkaian pertemuan rahasia di Pulau Haruku dan Pulau Saparua pada 14 Mei 1817. Dalam pertemuan-pertemuan ini, mereka sepakat untuk bersatu dan memilih Pattimura sebagai pemimpin perlawanan.
ADVERTISEMENT
2. Pecahnya Pertempuran
Perlawanan dimulai dengan aksi merusak kapal-kapal Belanda di pelabuhan. Para pejuang Maluku kemudian menuju Benteng Duurstede di Pulau Saparua.
Dalam pertempuran pada 15 Mei 1817, Residen Van den Berg tewas, dan Benteng Duurstede berhasil direbut oleh pejuang Maluku.
3. Belanda Mendatangkan Bantuan
Perang berlanjut hingga bulan Agustus 1817, dan Belanda terus mendatangkan bantuan, termasuk 1.500 pasukan dari Ternate dan Tidore.
Pattimura terkepung, memaksa perubahan strategi, dan Benteng Duurstede kembali dikuasai oleh Belanda.
4. Munculnya Pengkhianatan
Belanda menjanjikan imbalan 1.000 gulden bagi yang berhasil menangkap Pattimura. Sebuah tindakan pengkhianatan oleh warga membocorkan tempat persembunyian Pattimura.
Akibatnya, Pattimura dan rekan-rekannya tertangkap pada November 1817.
5. Akhir Pertempuran
Pada Desember 1817, Pattimura dijatuhi hukuman mati di Benteng Victoria, Ambon. Peristiwa ini menandai akhir dari Perang Saparua yang berdarah dan penuh perjuangan.
ADVERTISEMENT
Kronologi Perang Saparua pada 1817 menjadi kisah yang sarat akan perlawanan, pengorbanan, dan tragisnya upaya masyarakat Maluku melawan penjajahan Belanda.
Pada akhirnya, perang ini tidak hanya meninggalkan luka di tanah Saparua, tapi juga menjadi bukti keberanian dalam melawan ketidakadilan yang menginspirasi generasi-generasi berikutnya. (AZZ)