Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Latar Belakang Agresi Militer Belanda I pada 1947
13 Januari 2024 21:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Latar belakang Agresi Militer Belanda I mencakup serangkaian faktor yang memdorong pemerintahan Belanda melakukan tindakan militer tersebut.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini menjadi episode penting dalam sejarah hubungan antara Indonesia dan Belanda pasca kemerdekaan Indonesia.
Pengertian Agresi Militer Belanda
Agresi Militer Belanda I, yang lebih dikenal sebagai Oprasi Produk, adalah serangkaian tindakan militer yang dilakukan oleh Belanda di wilayah Jawa dan Sumatra terhadap Republik Indonesia dari tanggal 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947.
Istilah "Operasi Produk" diperkenalkan oleh Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook untuk menegaskan bahwa hasil Perundingan Linggarjati pada 25 Maret 1947 tidak lagi berlaku.
Operasi ini terintegrasi dalam Aksi Polisionil yang dilancarkan Belanda dengan tujuan mempertahankan interpretasi mereka terhadap kesepakatan Linggarjati, sementara Republik Indonesia melihatnya sebagai pelanggaran terhadap hasil perundingan tersebut.
Berbagai Latar Belakang Agresi Militer Belanda I
Agresi Militer Belanda I tidak dapat dipahami tanpa mempertimbangkan konteks sejarah yang melingkupinya.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah berbagai latarbelakang dari sejaraj Agresi Militer Belanda I:
1. Tafsir Sepihak Belanda terhadap Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati, ditandatangani pada 25 Maret 1947 di desa Linggarjati, Jawa Barat, menjadi pemicu Agresi Militer Belanda I.
Kesepakatan ini, yang seharusnya menjadi langkah awal menuju pengakuan kemerdekaan Indonesia, dianggap tidak berlaku oleh Belanda.
2. Keinginan Belanda untuk Tetap Menguasai Indonesia
Setelah kekalahan Jepang pasca Perang Dunia Kedua, Belanda merasa memiliki hak untuk kembali menguasai Indonesia.
Persepsi ini menciptakan dorongan untuk merebut kembali kendali kolonial di tanah air.
3. Kepentingan Belanda untuk Mengisi Kas Negara
Setelah terlibat dalam Perang Dunia Kedua di Eropa, Belanda mengalami keterbatasan keuangan.
Dengan menguasai kembali Indonesia, Ratu Wilhelmina berharap bahwa ekonomi kolonialisme di Indonesia dapat mengisi kas negara Belanda yang kosong.
4. Menghilangkan Negara Indonesia secara De Facto
Salah satu tujuan Agresi Militer Belanda I adalah untuk menghilangkan negara Indonesia secara defacto, meruntuhkan upaya menuju kemerdekaan yang telah diakui secara internasional.
ADVERTISEMENT
5. Meruntuhkan Kekuatan Militer Indonesia
Agresi Militer Belanda I juga dirancang untuk melemahkan kekuatan militer Indonesia di bawah koordinasi TNI.
Belanda berpandangan ketika TNI dilemahkan, maka pemerintahan Indonesia akan sulit untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam menggambarkan latar belakang Agresi Militer Belanda I pada 1947, penting untuk diingat bahwa tindakan ini bukan hanya konsekuensi dari ketidaksetujuan terhadap hasil perjanjian.
Namun Agresi Militer Belanda I ini juga berasal dari ambisi politik, keinginan untuk mengembalikan kendali kolonial, dan kondisi ekonomi yang sulit di pihak Belanda. (AZZ)