Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Latar Belakang OPM, Gerakan Separatisme Papua
14 Maret 2024 22:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Latar belakang OPM menjadi salah satu kisah dalam sejarah yang mengandung banyak pelajaran berharga.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi di Era Disrupsi oleh Arif dan Rose, konflik separatisme menjadi salah satu tantangan seris dalam dinamika keamanan nasional Indonesia. Salah satunya yaitu terjadinya gerakan separatis di Papua yang dipimpin Kelompok Kriminal Bersenjata yang disebut dengan OPM.
Lantas, bagaimana latar belakang dari OPM?
Latar Belakang OPM
OPM atau Organisasi Papua Merdeka merupakan gerakan separatis bersenjata yang didirikan di Papua . Dulunya, wilayah ini dikenal sebagai papua, Irian Barat, dan Irian Jaya.
OPM terdiri dari tiga elemen utama, yaitu Kelompok Unit Bersenjata, kelompok yang melakukan protes dan demonstrasi, serta pemimpin yang berbasis di luar negeri.
Terbentuknya OPM terjadi karena berbagai peristiwa kompleks di Papua. Hal ini berkaitan dengan Perang Dunia II dimana ketika itu Indonesia dibawah panduan para tokoh menyuplai minyak demi perang Jepang serta menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
ADVERTISEMENT
Pada wilayah Nugini Belanda atau Nugini Barat dikuasai Belanda. Sedangkan, Nugini Britania dikuasai Australia. Kedua wilayah tersebut menolak penjajahan Jepang dan menjadi sekutu dari Australia dan Amerika Serikat selama Perang Pasifik.
Sebelum berakhirnya perang, terjalin hubungan antara Nugini belanda dan Belanda yang berdampak pada pengangkatan warga sipil Papua ke pemerintahan. Tapi setelah pemerintahan Indonesia aktif pada 1963, teritori Nugini Barat dan Papua berada di pemerintahan Indonesia.
Walaupun terdapat perjanjian antara Belanda dan Australia pada 1957 yang mengatakan bahwa kedua teritori tersebut akan bersatu untuk meredeka, ternyata tidak dapat diwujudkan karena kepentingan strategis dan politik Amerika Serikat.
Pada Desember 1963, OPM berdiri dengan penolakan kehidupan modern serta segala pembangunan. Mulanya, OPM adalah gerakan spiritual kargonisme yang menggabungkan kristiani dan kepercayaan adat.
ADVERTISEMENT
Organisasi OPM dibentuk kepala distrik Demta, Aser Demotekay, yang melarang kekerasan dan kooperatif dengan pemerintah Indonesia. Sayangnya, tokoh OPM seperti Jacob Prai melanjutkan gerakan dengan cara kekerasan.
Pada 1964, muncul kelompok kedua dari Manokwari yang dipimpin Terianus Aronggear. Kelompok tersebut mendirikan Organisasi Perjuangan Menuju Kemerdekaan Negara Papua Barat yang dikenal sebagai OPM.
OPM mengirim dokumen ke PBB dengan tujuan meminta peninjauan kembali persetujuan New York dengan penyusunan rancangan susunan kabinet Papua Barat serta menyuarakan tuntutan kemerdekaan.
Nah, itu dia sekilas pembahasan mengenai latar belakang OPM. (LAU)