Konten dari Pengguna

Legenda Ande Ande Lumut dan Nilai Moralnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
5 September 2024 1:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Legenda Ande Ande Lumut, Foto: Unsplash/Paweł Furman
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Legenda Ande Ande Lumut, Foto: Unsplash/Paweł Furman
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki banyak legenda yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki nilai moral yang mendalam, salah satunya adalah legenda Ande Ande Lumut. Legenda ini berasal dari Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Kumpulan Dongeng Klasik Nusantara, Cerviena Susilo (2023: 184), legenda Ande Ande Lumut mengisahkan antara pangeran dari kerajaan Jenggala dan putri dari kerajaan Kediri yang saling mencintai, tetapi harus terpisah.

Cerita Lengkap Legenda Ande Ande Lumut

Ilustrasi Legenda Ande Ande Lumut, Foto : Unsplash/Marcel Eberle
Tak sedikit yang penasaran dengan legenda Ande Ande Lumut. Simak perjalanan antara Pangeran Panji Asmara dan Putri Sekartaji di bawah ini.

Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri

Dikisahkan pada zaman dahulu di pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur, ada Maharaja Airlangga yang membagi wilayah Kahuripan menjadi 2 bagian, yaitu Jenggala dan Kediri. Namun, sebelum wafat ia berpesan untuk menyatukan kembali kedua wilayah tersebut dalam ikatan pernikahan.
Beberapa tahun kemudian, perjodohan kedua kerajaan tersebut akan segera terlaksana. Pangeran Panji Asmara dari kerajaan Jenggala dan Putri Sekartaji dari kerajaan Kediri saling mencintai.
ADVERTISEMENT
Namun, rencana pernikahan mereka harus batal karena kejahatan ibu tiri Putri Sekartaji. Ibu tersebut menyembunyikan sang putri sehingga ketika acara pernikahan seharusnya berlangsung, pangeran tidak dapat menemukan pujaan hatinya tersebut.

Pangeran Panji Asmara dengan Nyi Randa

Pangeran akhirnya berkelana untuk mencari Putri Sekartaji. Di tengah perjalanannya, ia bertemu dengan seorang wanita tua bernama Nyi Randa. Wanita tersebut sangat senang dan meminta pangeran untuk tinggal sementara di rumahnya sembari mencari sang putri.
Pangeran kemudian menyamar dengan mengubah namanya menjadi Ande Ande Lumut. Ketampanan pangeran segara mencuri perhatian gadis-gadis di wilayah tersebut, mereka berlom-lomba untuk menjadi pendamping hidup pangeran.
Hingga suatu hari, Nyi Randa mengusulkan untuk menyebarkan berita bahwa Ande Ande Lumut sedang mencari pendamping dengan harapan dapat menemukan Putri Sekartaji.
ADVERTISEMENT
Ande Ande Lumut setuju dan tak lama setelah itu banyak gadis berdatangan dari berbagai wilayah.

Putri Sekartaji Sebagai Klenting Kuning

Di sisi lain, Putri Sekartaji yang berhasil melepaskan diri dari ibu tirinya kemudian pergi untuk mencari pangeran. Putri kemudian diangkat sebagai anak oleh Mbok Randa Karangwulusan. Mbok Randa memberi nama putri sebagai Klenting Kuning.
Namun, perlakukan Mbok Randa kepada Klenting Kuning dengan ketika anaknya yang lain yaitu Klenting Merah, Klenting Ungu, dan Klenting Biru sangat berbeda.
Klenting kuning diminta untuk mengurusi seluruh urusan rumah mulai dari menyapu halaman hingga mencuci baju seluruh anggota keluarga.

Sayembara Ande Ande Lumut

Mbok Randa yang mendengar adanya sayembara bahwa Ande Ande Lumut sedang mencari pasangan segera meminta ketiga putrinya untuk bergegas mempersiapkan diri. Pada akhirnya mereka bertiga berangkat tanpa mengajak Klenting Kuning.
ADVERTISEMENT
Perjalanan menuju tempat Ande Ande Lumut tidaklah mudah, mereka harus menyeberangi sungai luas. Ketika kebingungan mencari cara untuk menyeberangi sungai, muncul kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang. Kepiting tersebut bersedia untuk membantu mereka dengan syarat memberikan ciuman kepadanya.
Ketika gadis tersebut menyetujui persyaratan dengan terpaksa. Ketika mereka sampai di kediaman Nyi Randa, Ande Ande Lumut melihat satu persatu gadis tersebut dan menolaknya karena bau amis menyengat bekas mencium Yuyu Kangkang.

Pertemuan Kembali Pangeran dengan Sang Putri

Klenting Kuning sebenarnya juga ingin mengikuti sayembara tersebut. Namun, karena tugasnya membersihkan rumah belum selesai, ia tidak dapat ikut pergi bersama saudarinya.
Setelah menyelesaikan seluruh tugasnya, ia bergegas pergi ke tempat Ande Ande Lumut meskipun tubuhnya kotor. Seperti ketiga saudarinya yang lain, ia harus bertemu Yuyu Kangkang.
ADVERTISEMENT
Namun, Klenting Kuning sangat cerdik. Ia menempelkan kotoran pada pipinya yang membuat kepiting itu merasa jijik dan tidak menciumnya.
Sesampainya di kediaman Nyi Randa, Klenting Kuning meminta izin untuk membersihkan dirinya sedikit. Ketika melihat Klenting Kuning, Ande Ande Lumut terkejut karena kecantikannya seperti Putri Sekartaji.
Pada akhirnya, mereka saling melepaskan rindu. Kembalinya pasangan tersebut disaksikan oleh ketiga saudari Klenting Kuning dan Nyi Randa. Mereka kemudian kembali ke kerajaan untuk melaksanakan pernikahan dan hidup bahagia.

Nilai Moral Legenda Ande Ande Lumut

Ilustrasi Legenda Ande Ande Lumut, Foto: Unsplash/Pablo Heimplatz
Berikut adalah nilai moral yang dapat diambil dari legenda Ande Ande Lumut.

1. Kesetiaan dan Keberanian

Pangeran Panji Asmara dan Putri Sekartaji harus terpisahkan dalam waktu lama. Namun, pada akhirnya mereka kembali bersama karena kesetiaan dan keberanian untuk menghadapi segala rintangan yang dilewatinya.
ADVERTISEMENT

2. Ketulusan Hati

Ketika Ande Ande Lumut mengadakan sayembara untuk mencari pasangan hidup. Banyak gadis cantik berdatangan silih berganti. Namun, lelaki tersebut tidak hanya melihat dari segi fisik, tetapi juga ketulusan hatinya.

3. Budi Pekerti dan Moralitas

Meskipun berstatus sebagai Pangeran dan Putri, mereka tetap menunjukkan nilai-nilai moral yang baik di manapun berada tanpa memandang status dengan siapa mereka tinggal.
Demikianlah legenda Ande Ande Lumut dan nilai moral yang sangat dalam. Legenda ini tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan pelajaran dalam menjalani kehidupan dan hubungan satu sama lain. (Nbl)