Konten dari Pengguna

Legenda Batu Menangis dari Kalimantan Barat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Juli 2024 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi legenda batu menangis. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi legenda batu menangis. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Legenda Batu Menangis adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Kalimantan Barat. Cerita ini mengandung nilai-nilai moral yang kuat tentang bakti kepada orang tua dan akibat buruk dari sifat sombong dan durhaka.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu bagaimana legenda Batu Menangis ini? Simak artikel ini untuk mendapat kisah selengkapnya dalam buku Cerita Anak : Legenda Batu Menangis oleh Andi Taru dan Idawati.

Legenda Batu Menangis

Ilustrasi legenda batu menangis. Foto: Pixabay
Di sebuah desa di Kalimantan Barat, hiduplah seorang janda miskin dengan seorang anak perempuan yang cantik jelita. Sang ibu sangat menyayangi anaknya, tetapi sayangnya, anak perempuannya memiliki sifat yang buruk.
Anak perempuan itu sangat sombong dan tidak pernah menghargai ibunya. Anak perempuan ini selalu merasa malu dengan keadaan ibunya yang miskin dan penampilannya yang sederhana.
Suatu hari, si anak meminta sang ibu untuk mengantarnya ke pasar. Dengan senang hati, sang ibu setuju. Mereka berjalan bersama, namun di tengah perjalanan, anak perempuan itu merasa malu berjalan bersama ibunya yang berpakaian lusuh.
ADVERTISEMENT
Dia pun meminta ibunya untuk berjalan di belakangnya. Di sepanjang jalan menuju pasar, mereka bertemu dengan banyak orang. Setiap kali ada orang yang bertanya siapa wanita yang berjalan di belakangnya, anak perempuan itu selalu menjawab dengan angkuh kalau wanita tua itu adalah pembantunya.
Sang ibu merasa sangat sedih mendengar perkataan anaknya, tetapi dia tetap diam dan mengikuti permintaan anaknya. Setelah beberapa kali mendengar jawaban yang sama dari anaknya, hati sang ibu tidak dapat menahan kesedihannya lagi.
Dengan penuh kepedihan, dia berdoa kepada Tuhan, memohon agar Tuhan memberikan hukuman yang setimpal kepada anaknya. Tak lama setelah doa tersebut, tiba-tiba langit menjadi gelap dan petir menyambar.
Tanah di bawah anak perempuan itu mulai retak dan mengeluarkan air. Sang anak merasa ketakutan dan mencoba meminta maaf kepada ibunya, tetapi sudah terlambat. Tubuhnya perlahan-lahan berubah menjadi batu.
ADVERTISEMENT
Sang ibu hanya bisa menangis melihat perubahan anaknya. Batu itu kemudian dikenal sebagai Batu Menangis karena konon air mata sang ibu yang menetes ke batu tersebut.
Legenda Batu Menangis menjadi cerita yang diwariskan turun-temurun di Kalimantan Barat dan di berbagai daerah lainnya di Indonesia, sebagai pengingat akan pentingnya berbakti kepada orang tua dan menjauhi sifat sombong. (SP)