Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Legenda di Balik Benteng Marlborough di Bengkulu dan Fungsinya
1 Juni 2024 20:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bengkulu adalah salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan banyak peninggalan sejarah, seperti Benteng Marlborough. Legenda di balik Benteng Marlborough di Bengkulu bermula dari inisiasi pihak East India Company (EIC) tahun 1714.
ADVERTISEMENT
Kamiso dalam The Dutch East India Company and the Chinese Tea Trade Before 1757 menyebutkan bahwa EIC adalah perserikatan dagang milik Inggris.
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai legenda di balik Benteng Marlborough di Bengkulu, simak penjelasannya dalam bacaan berikut.
Legenda di Balik Bentang Marlborough di Bengkulu
Jadi, pasca kalah dari VOC di Banten, EIC memilih Bengkulu untuk melanjutkan aktivitasnya. Tujuan utama pendirian Benteng Marlborough adalah untuk menandai kepentingan Inggris di Bengkulu.
Benteng Marlborough akhirnya dibangun tahun 1714 yang namanya diambil dari salah satu Jenderal Inggris, John Churchill Duke of Marlborough. Proses pembangunan Benteng Marlborough ini memakan waktu sekitar 5 tahun dan pihak EIC juga meminta bantuan kepada masyarakat Bengkulu.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-18, Benteng Marlborough pun mengalami renovasi dan perluasan untuk menambah pemukiman serta gudang persenjataan.
Fungsi Benteng Marlborough
Benteng Marlborough mempunyai lokasi strategis, yaitu tepi Pantai Tapak Padri serta membelakangi Samudra Hindia. Cara ini dilakukan guna memperkuat sistem pertahanan militer Inggris dari serangan VOC.
Terlebih lagi, Bengkulu termasuk sebagai gudang lada terbesar di kawasan Sumatera. Di samping itu, Benteng Marlborough juga berfungsi sebagai pusat penyimpanan rempah-rempah milik EIC, pusat perdagangan, pemantau lalu lintas lada, serta pusat pengawasan pelayaran dan perdagangan di kawasan Selat Sunda.
Tak berhenti di situ saja, Benteng Marlborough juga menjadi tempat tinggal untuk para pejabat Inggris. Pada 1792, terdapat kurang lebih 90 pegawai militer serta sipil singgah di Benteng Marlborough.
ADVERTISEMENT
Di kompleks bangunan Benteng Marlborough juga terdapat makam Residen Thomas Parr serta Deputi Gubernur Richard Watts. Saat Belanda menjajah Indonesia, benter tersebut berfungsi sebagai markas polisi Belanda. Sementara itu, di masa penjajahan Jepang, benteng ini berfungsi untuk basis pertahanan.
Demikian informasi mengenai legenda di balik Benteng Marlborough di Bengkulu. [ENF]