Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Legenda Gunung Semeru yang Terkenal Di Masyarakat
23 Juli 2024 23:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada legenda Gunung Semeru yang masih dipercaya oleh masyarakat setempat. Apakah itu? Simak pembahasannya di sini.
Legenda Gunung Semeru
Weinie dalam buku berjudul Eksotiknya Malang Raya menjelaskan bahwa dalam ajaran agama Hindu, Gunung Semeru adalah gunung yang penting. Masyarakat Hindu percaya bahwa Gunung Semeru adalah Bapak Gunung dan kawasan bersemayamnya Dewa Shiwa.
Kondisi inilah yang menjadi salah satu penyebab adanya upacara sesaji sebagai penghormatan terhadap Dewa Shiwa dan permohonan doa keselamatan serta keberkahan bagi masyarakat sekitar Gunung Semeru. Puncak Gunung Semeru adalah Gunung Mahameru.
Berdasarkan kitab Tantu Pagelaran, Gunung Semeru awalnya berlokasi di India dan bernama Gunung Meru. Kemudian gunung tersebut dipindahkan ke Pulau Jawa.
Dahulu kala, Pulau Jawa merupakan sebuah pulau yang terombang-ambil di tengah lautan. Melihat kondisi itu, para dewa melakukan sesuatu terhadap Pulau Jawa .
ADVERTISEMENT
Akhirnya muncul keputusan memindahkan Gunung Meru dan dijadikan sebagai paku atau pasak bumi di Pulau Jawa. Tujuannya supaya Pulau Jawa tidak berguncang.
Saat pemindahan Gunung Meru, Dewa Shiwa berubah menjadi seekor kura-kura besar dan memikul Gunung Meru tersebut. Dewa Shiwa berenang di samudera menuju Pulau Jawa.
Dewa Brahma juga berubah wujud menjadi seekor ular raksasa dan melilitkan tubuhnya ke Gunung Meru dan punggung kura-kura jelmaan Dewa Shiwa.
Dewa Shiwa dan Dewa Brahma sampai di ujung barat Pulau Jawa dan meletakkan di sana. Hal ini membuat ujung timur Pulau Jawa terangkat sebab beban berat di sebelah barat.
Selanjutnya Gunung Meru dipindahkan ke ujung timur. Pada proses pemindahan inilah, ada serpihan Gunung Meru yang tercecer di sepanjang perjalanan dari barat hingga timur Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah sampai di ujung timur, Pulau Jawa tetap saja tidak bisa sejajar. Dewa Shiwa dan Dewa Brahma kemudian memutuskan memotong sebagian Gunung Meru dan diletakkan pada barat laut Pulau Jawa.
Potongan tersebut dikenal sebagai Gunung Panggaungan dan Gunung Meru, atau disebut masyarakat setempat sebagai Gunung Semeru.
Itulah penjelasan tentang legenda Gunung Semeru yang dipercaya masyarakat sekitar. (eK)