Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Legenda Jaka Tarub, Cerita Rakyat dari Jawa Tengah
30 Oktober 2024 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melalui kisah ini, masyarakat diajak memahami nilai-nilai kehidupan dan konsekuensi dari tindakan manusia, terutama terkait hubungan dan amanah.
Legenda Jaka Tarub
Dikutip dari gunungkidulkab.go.id, berikut adalah legenda Jaka Tarub yang mengisahkan tentang seorang pemuda yang jatuh cinta kepada bidadari.
Suatu ketika, Jaka Tarub, yang tinggal di sebuah desa, melihat sekelompok bidadari yang sedang mandi di telaga yang indah.
Ketika Dewi Nawangwulan, salah satu bidadari, turun untuk mandi, Jaka Tarub mengambil selendangnya tanpa sepengetahuan Dewi Nawangwulan, yang kemudian mengubah jalan hidup keduanya selamanya.
Kesaktian bidadari Dewi Nawangwulan terletak pada kemampuannya untuk menanak nasi sebakul hanya dengan sebutir beras. Namun, terdapat syarat penting yang harus dipatuhi, yakni alat penanak nasi tidak boleh dibuka.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Jaka Tarub tidak dapat menahan rasa ingin tahunya dan melanggar syarat tersebut.
Ketika ia membuka penanak nasi, kesaktian Dewi Nawangwulan hilang, dan ia harus menanak nasi seperti manusia biasa.
Saat persediaan berasnya hampir habis, Dewi Nawangwulan mengetahui bahwa selendangnya yang hilang disembunyikan di dalam simpanan beras .
Kecewa dengan pelanggaran yang dilakukan Jaka Tarub, Dewi Nawangwulan berniat untuk kembali ke kahyangan.
Meskipun Jaka Tarub berusaha melarangnya, Dewi Nawangwulan tetap bersikeras untuk kembali. Sebelum pergi, ia meminta untuk menyusui putrinya yang ditinggalkan saat masih bayi.
Dalam perjalanan selanjutnya, putri mereka, Dewi Nawangsih, dijodohkan dengan Pangeran Bondan Kejawan, juga dikenal sebagai Lembu Peteng dari Majapahit.
Kisah ini menggambarkan tema cinta, pengorbanan, dan pentingnya mematuhi janji serta konsekuensi dari tindakan yang diambil. Kisah ini juga telah menjadi bagian dari budaya Jawa yang mengajarkan tentang kesetiaan, kejujuran, dan kebijaksanaan dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Legenda Jaka Tarub mengandung pesan moral tentang pentingnya kepercayaan dalam hubungan dan konsekuensi dari tindakan yang melanggar amanah.
Keberanian Jaka Tarub dan kesedihan Dewi Nawangwulan menjadi pengingat akan keajaiban cinta dan betapa berharganya kepercayaan dalam sebuah hubungan. (Shofia)