Konten dari Pengguna

Legenda Pesut Mahakam dari Kalimantan Timur

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
10 Juli 2024 19:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi legenda pesut mahakam. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi legenda pesut mahakam. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Legenda Pesut Mahakam adalah cerita rakyat dari Kalimantan Timur yang mengisahkan asal-usul lumba-lumba air tawar yang dikenal sebagai Pesut Mahakam.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan bercerita secara lengkap mengenai legenda Pesut Mahakam berdasar buku Koleksi Terbaik Cerita Rakyat Nusantara 34 Provinsi oleh Gamal Komandoko.

Legenda Pesut Mahakam

Ilustrasi legenda pesut mahakam. Foto: Pixabay
Di sebuah desa, hidup sepasang suami istri bersama dengan dua orang anaknya, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Sang ayah hidup dan mencari nafkah dengan bertani dan menangkap ikan.
Awalnya, mereka hidup dengan tenang dan bahagia, hingga sang ibu jatuh sakit dan akhirnya akhirnya meninggal dunia. Sang ayah tinggal bersama kedua orang anaknya yang semakin lama terasa semakin berat untuknya.
Hingga suatu hari, sebuah pesta panen diadakan di kampung tersebut. Sang ayah turut bergembira dan saat itu juga dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang membuatnya suka dan jatuh cinta kepada gadis itu.
ADVERTISEMENT
Sang ayah menikah lagi dengan gadis itu. Mereka hidup rukun dan bahagia, tapi itu tidak bertahan lama. Sang istri semakin hari justru memperlihatkan tabiat buruknya, terutama bersikap kasar pada anak-anak.
Mereka sering dihukum dan tidak diberi makan. Kedua anak itu juga disuruh mencari kayu bakar di hutan. Jika kayu bakar yang mereka dapatkan kurang, maka mereka harus bermalam di hutan sampai mendapat kayu bakar yang cukup.
Suatu hari, kedua anak itu tidak mendapatkan cukup kayu bakar. Akibatnya mereka bermalam di dalam hutan. Kedua anak itu merasa lapar di dalam hutan. Namun tiba-tiba, mereka bertemu dengan seorang kakek tua yang mengajak kedua kakak beradik tersebut untuk pergi ke utara.
Sang kakek menunjukkan sebuah pohon yang penuh dengan buah-buahan. Anak-anak diperbolehkan untuk mengambil sebanyak mungkin buah yang hanya boleh sekali.
ADVERTISEMENT
Mereka tidak boleh kembali untuk mengambil kedua kalinya. Namun sayang, kedua anak tersebut terlupa diri dan kembali mengambil buah tersebut.
Esok harinya, kedua anak itu pun pulang ke rumah, tapi mereka bingung karena tidak dapat menemukan orang tua. Para tetangga mengatakan kalau kedua orang tuanya telah pindah.
Kedua kakak beradik itu pergi mencari alamat baru orang tuanya. Hingga mereka menemukan sebuah pondok yang ada di tengah ladang yang merupakan rumah baru orang tuanya.
Kakak beradik segera masuk ke dalam rumah tersebut untuk mencari makan karena lapar. Mereka menemukan nasi ketan di atas periuk panas dan menyantapnya habis.
Setelah itu, mereka pergi keluar rumah untuk mencari udara segar. Tidak cukup sampai di sana, keduanya memutuskan untuk melepaskan baju dan berenang ke sungai.
ADVERTISEMENT
Sang ayah yang pulang terkejut melihat nasi ketan yang habis lalu mengikuti jejak makanannya hingga tepi sungai. Namun di sungai, sang ayah dan ibu malah melihat dua ekor ikan yang berenang sambil menyemburkan air dari hidung dan mulutnya.
Sang ayah menyadari kalau kedua ikan pesut itu adalah anak mereka. Keduanya pun menjadi sangat sedih mendapati anaknya telah berubah menjadi ikan pesut. Termasuk sang istri yang menyesal dengan segala perbuatannya kepada kedua anak tirinya itu.
Demikian adalah Legenda Pesut Mahakam yang mengajarkan nilai-nilai penting tentang lingkungan dan kehidupan. (SP)