Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Legenda Siamang Putih dan Pesan Moral di Dalamnya
20 Oktober 2024 16:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cerita ini mengandung unsur magis dan penuh pesan moral, mengisahkan tentang manusia yang dikutuk menjadi siamang, hewan primata besar yang sering dianggap simbol penderitaan dan keterasingan dalam cerita rakyat.
Kisah ini mengandung banyak nilai kehidupan, mulai dari kesetiaan, cinta sejati, hingga konsekuensi dari perbuatan buruk seperti fitnah, pengkhianatan, dan keangkuhan.
Legenda Siamang Putih
Dikutip dari buku Siamang Putih dan Kisah lainnya, oleh Joni syahputra dan Yollanda, 2022, Legenda Siamang Putih adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Barat.
Kisah ini berpusat pada Putri Julian, seorang putri yang cantik dan rupawan yang tinggal di sebuah kerajaan bersama keluarganya.
Meskipun banyak pria yang tertarik padanya, tidak ada yang berani melamar karena statusnya sebagai putri raja. Sang ayah, Raja, menyadari kesedihan putrinya yang belum memiliki pasangan.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian mengadakan jamuan makan dan mengundang para pria dari berbagai tempat dengan harapan salah satunya akan melamar Putri Julian. Namun, tak satu pun pria yang melamar.
Pada suatu malam, Putri Julian bermimpi tentang seorang pria bernama Sutan Rumandung yang datang dan melamarnya. Raja kemudian mencari pria ini di berbagai tempat, namun belum berhasil menemukannya.
Suatu hari, sebuah kapal berlabuh di pelabuhan dekat kerajaan, dan di kapal itu ada seorang pria bernama Sutan Rumandung yang rupawan dan tampan. Raja segera mengundangnya ke istana dan berniat menjodohkannya dengan Putri Julian.
Sutan Rumandung setuju untuk menikah, tetapi dengan syarat bahwa ia harus mengumpulkan harta sebanyak mungkin sebelum merasa layak untuk menikahi Putri Julian. Meskipun awalnya enggan, Putri Julian akhirnya menyetujui syarat tersebut.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian mengucapkan sumpah: Putri Julian bersumpah bahwa jika ia melanggar sumpahnya, ia akan berubah menjadi siamang, sedangkan Sutan bersumpah akan tenggelam di dasar laut jika ia mengingkari janjinya.
Sutan kemudian berangkat mengumpulkan harta, meninggalkan Putri Julian yang menunggu dalam kesetiaan.
Hari demi hari berlalu, hingga berbulan-bulan lamanya, dan Putri Julian tetap menunggu Sutan. Namun, suatu hari datanglah seorang pria lain yang tampan dan melamar Putri Julian.
Tanpa berpikir panjang, ia menerima lamaran itu, dan pernikahan segera dilangsungkan. Pada saat upacara pernikahan, ketika sang penghulu bertanya apakah Putri Julian bersedia menikah, tubuhnya tiba-tiba berubah.
Suaranya berubah, tubuhnya mengecil, dan bulu putih tumbuh di sekujur tubuhnya, menjadikannya siamang putih.
ADVERTISEMENT
Dalam keputusasaan, siamang putih berlari ke atap istana, melihat ke arah laut, dan meraung-raung, seolah menunggu Sutan Rumandung yang tak kunjung datang.
Belakangan, terdengar kabar bahwa kapal yang ditumpangi Sutan Rumandung telah tenggelam di laut. Rupanya, Sutan melanggar sumpahnya dengan mencoba menikahi perempuan lain, sehingga ia ditenggelamkan di dasar laut sesuai sumpahnya.
Pesan Moral
Berikut adalah pesan moral yang dapat dipetik dari Legenda Siamang Putih.
Kesetiaan
Kisah ini menekankan pentingnya kesetiaan terhadap janji yang telah diucapkan. Putri Julian dan Sutan Rumandung sama-sama melanggar sumpah mereka, yang berujung pada nasib tragis bagi keduanya.
Konsekuensi dari Keputusan
Setiap keputusan yang diambil, baik oleh Putri Julian maupun Sutan, membawa konsekuensi yang besar. Pilihan Putri Julian untuk menerima lamaran pria lain dan pengkhianatan Sutan pada janji mereka membawa malapetaka dalam hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Penghormatan pada Komitmen
Cerita ini mengajarkan pentingnya memegang komitmen yang telah dibuat, karena melanggar janji dapat membawa dampak buruk, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
Demikian legenda Siamang Putih dan pesan moralnya. (Yln)