Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Macam-Macam Penyimpangan Pancasila di Pemerintahan Orde Lama
24 Agustus 2023 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu penyimpangan Pancasila di pemerintahan Orde Lama adalah membentuk Nasakom. Pembentukan Nasakom pada masa itu tidak sesuai dengan dasar negara Indonesia, yakni Pancasila.
ADVERTISEMENT
Ketidaksesuaian itu terjadi karena Nasakom merupakan konsep politik nasionalisme, agama, dan komunisme. Selain membentuk Nasakom, ada juga beberapa penyimpangan terhadap Pancasila pada masa pemerintahan Orde Lama.
Penyimpangan Pancasila di Pemerintahan Orde Lama
Orde Lama merupakan masa pemerintahan yang pernah ada di Indonesia. Orde lama atau masa pemerintahan Demokrasi Terpimpin itu berlangsung sejak tahun 1959 sampai dengan 1965.
Pada masa Orde Lama, terdapat sejumlah penyimpangan, baik itu terhadap Pancasila maupun Undang-Undang Dasar 1945. Setiap hal yang memiliki kaitan dengan kata “penyimpangan” artinya ada yang tidak sejalan atau tidak berjalan seperti seharusnya.
Mengutip dari buku Sejarah Indonesia dari Proklamasi sampai Pemilu 2009 karya Wiharyanto (2011: 169), salah satu penyimpangan Pancasila di pemerintahan Orde Lama adalah menyamakan Pancasila dengan Nasakom.
ADVERTISEMENT
Guna mengetahui macam-macam penyimpangan pada Orde Lama, berikut adalah uraian ringkasnya yang dapat disimak.
1. Keberadaan Nasakom
Nasakom merupakan sebuah konsep politik, yakni Nasionalisme, Agama, dan Komunisme. Berdasarkan akronimnya hal tersebut tentu tidak sesuai dengan prinsip Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Kala itu, Soekarno mencetuskan ide Nasakom sebagai upaya menyatukan perbedaan ideologi politik di Indonesia. Namun, konsep tersebut justru menyimpang dari lima dasar negara dalam Pancasila.
2. Terjadinya Demokrasi Parlementer
Pada masa Orde Lama juga terjadi penerapan demokrasi parlementer. Maksud dari demokrasi parlementer adalah Presiden berfungsi sebagai kepala negara, tetapi kepala pemerintahan berada di perdana menteri.
Pelaksanaan demokrasi parlementer membuka peluang terjadinya dominasi partai politik sehingga demokrasi pun menjadi melemah. Padahal menurut sila keempat Pancasila, masyarakat harus mengutamakan musyawarah mufakat.
ADVERTISEMENT
3. Pengangkatan Presiden Seumur Hidup
Selain Nasakom dan demokrasi parlementer, masih ada lagi penyimpangan terhadap Pancasila di masa Orde Lama. Penyimpangan tersebut adalah pengangkatan presiden seumur hidup.
Pada masa itu, MPRS mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden Indonesia seumur hidup. Pengangkatan tersebut menyebabkan pemerintahan menjadi otoriter sehingga menyimpang dari dasar negara Indonesia, Pancasila.
Tiga poin di atas adalah contoh penyimpangan Pancasila di pemerintahan Orde Lama. Jadi, masih ada sejumlah penyimpangan lain yang tidak sesuai dengan Pancasila sehingga Orde Lama pun runtuh dan berganti menjadi Orde Baru. (AA)