Konten dari Pengguna

Makna Alat Musik Sasando di Nusa Tenggara Timur dan Bentuknya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 Juni 2024 23:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makna alat musik sasando di nusa tenggara timur. Sumber: Pixabay/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makna alat musik sasando di nusa tenggara timur. Sumber: Pixabay/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sasando adalah alat musik petik asal Nusa Tenggara Timur. Adapun makna alat musik sasando di Nusa Tenggara Timur adalah bergetar atau berbunyi.
ADVERTISEMENT
Gelu, Sulhadi, Darsono, dan Liwa dalam Pengaruh Bentuk Daun Lontar terhadap Intensitas Bunyi Alat Musik Sasando menyebutkan bahwa alat musik sasando termasuk sebagai jenis alat musik petik.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap seputar makna alat musik sasando di Nusa Tenggara Timur, simak selengkapnya di artikel berikut.

Makna Alat Musik Sasando di Nusa Tenggara Timur

Ilustrasi makna alat musik sasando di nusa tenggara timur. Sumber: Antony Trivet/pexels.com
Sasando adalah alat musik tradisional asal Nusa Tenggara Timur dan tergolong sebagai alat musik petik. Sejarah alat musik sasando diperkirakan telah muncul sekitar abad ke-7 Masehi dan masih bertahan sampai kini.
Makna alat musik sasando di Nusa Tenggara Timur adalah berbunyi atau bergetar. Dalam hal ini, sasando dimainkan dengan cara dipetik dan senarnya akan bergetar, sehingga menghasilkan suara menarik.
ADVERTISEMENT
Umumnya, alat musik sasando akan dimainkan sebagai hiburan keluarga yang berduka, mengiringi nyanyian syair, maupun iringan tari tradisional.

Bentuk Alat Musik Sasando

Alat musik sasando mempunyai bentuk unik. Bagian utama alat musik sasando berbentuk tabung panjang yang berasal dari bambu. Sementara itu, bagian atas dan bawah bambu terdapat area untuk mengatur serta memasang dawai.
Pada area tengah bambu akan diberikan penyangga atau senda untuk merentangkan dawai. Senda mempunyai fungsi sebagai alat pengatur tangga nada serta menghasilkan nada berbeda pada tiap petikan dawainya.
Di sisi lain, ada pula wadah yang fungsinya adalah untuk resonansi. Wadah ini terbuat dari anyaman daun lontar dan disebut juga dengan haik.
Daun lontar yang digunakan adalah jenis daun lontar yang sudah cukup umur. Daun tersebut perlu dimasak terlebih sebelum akhirnya diikat dengan daun lainnya untuk menghasilkan bentuk mirip separuh bejana.
ADVERTISEMENT
Menariknya, alat musik sasando bisa menghasilkan suara selayaknya gabungan 3 alat musik, mulai dari piano, gitar, dan harpa.
Demikian informasi mengenai makna alat musik sasando di Nusa Tenggara Timur dan bentuknya. [ENF]