Konten dari Pengguna

Manusia Purba Australopithecus Afarensis sebagai Ibu Kemanusiaan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
8 Juli 2024 23:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa manusia purba jenis Australopithecus Afarensis dijuluki sebagai ibu kemanusiaan. Sumber: Skitterphoto/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa manusia purba jenis Australopithecus Afarensis dijuluki sebagai ibu kemanusiaan. Sumber: Skitterphoto/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengapa manusia purba jenis Australopithecus Afarensis dijuluki sebagai ibu kemanusiaan? Hal itu karena Australopithecus Afarensis adalah hominid tertua di muka bumi yang diperkirakan hidup sekitar 3,9-2,9 juta tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Kimbel dan Delezene dalam “Lucy” Redux: A Review of Research on Australopithecus Afarensis mengungkapkan bahwa Australopithecus Afarensis juga memiliki nama lain, yaitu Lucy.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang mengapa manusia purba jenis Australopithecus Afarensis dijuluki sebagai ibu kemanusiaan, simak penjelasannya di artikel berikut.

Alasan Manusia Purba Australopithecus Afarensis Dijuluki Sebagai Ibu Kemanusiaan

Ilustrasi mengapa manusia purba jenis Australopithecus Afarensis dijuluki sebagai ibu kemanusiaan. Sumber: Joy Marino/pexels.com
Australopithecus Afarensis adalah salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Afrika Selatan. Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 3,9 hingga 2,9 juta tahun lalu. Lalu, mengapa manusia purba jenis Australopithecus Afarensis dijuluki sebagai ibu kemanusiaan?
Hal itu karena Australopithecus Afarensis dianggap sebagai hominid tertua di muka bumi. Fosil-fosil ini disebut dengan Lucy atau Ibu Manusia dan ditemukan oleh Donald Carl Johanson. Tahun penemuan manusia purba ini adalah sekitar tahun 1974 di Pulau Hadar, Ethiopia.
ADVERTISEMENT
Penemuan awalnya dilakukan sekitar tahun 1930-an. Pada 1974, penemuan fosilnya dijumpai di endapan Pliosen dan diperkirakan telah berusia melebihi 4 juta tahun. Fosil-fosil yang ditemukan adalah rahang bawah, tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, tulang pinggul, hingga tulang anggota badan.
Sampai kini, ditemukan sekitar 324 spesimen Australopithecus Afarensis dan 111 individu di antaranya ditemukan di Lembah Hadar. Sementara itu, sisanya ditemukan di Kenya serta Laetoli, Tanzania.

Ciri-ciri Australopithecus Afarensis

Australopithecus Afarensis adalah jenis manusia purba yang diperkirakan tertua di muka bumi. Terdapat sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis hominid lainnya. Adapun sejumlah karakteristik Australopithecus Afarensis adalah:
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai mengapa manusia purba jenis Australopithecus Afarensis dijuluki sebagai ibu kemanusiaan. [ENF]