Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Marga Chen: Asal-usul dan Persebarannya di Berbagai Negara
22 Februari 2025 19:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Marga Chen merupakan salah satu marga Tionghoa yang memiliki sejarah panjang dan tersebar luas di berbagai negara . Penggunaannya tidak hanya ditemukan di Tiongkok, tetapi juga di komunitas perantauan di Asia Tenggara, Amerika, dan Eropa.
ADVERTISEMENT
Keberadaan marga ini berkaitan erat dengan sejarah kerajaan kuno dan tradisi turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Marga Chen
Mengutip dari thebump.com, marga Chen berasal dari bahasa Tionghoa yang berarti "fajar" atau "pagi".
Makna ini melambangkan awal yang baru dan keseimbangan dalam kehidupan, sebagaimana konsep yang sering ditemukan dalam filsafat Tionghoa.
Marga ini memiliki variasi pengucapan yang berbeda tergantung pada dialek yang digunakan.
Dalam bahasa Mandarin, pengucapannya adalah "Chen", sedangkan dalam bahasa Kanton dan Hakka disebut "Chan" atau "Chun".
Dalam dialek Teochew dan Hokkien, nama keluarga ini lebih dikenal dengan "Tan".
Di Indonesia, marga ini lebih banyak dikenal sebagai "Tan", yang merupakan adaptasi dari dialek Hokkien dan Teochew yang digunakan oleh komunitas Tionghoa perantauan.
ADVERTISEMENT
Asal-usul marga Chen dapat ditelusuri hingga zaman mitologi Tiongkok kuno. Keluarga kerajaan Chen dipercaya sebagai keturunan Kaisar Shun, yang merupakan salah satu dari delapan penguasa mitologi dalam sejarah Tiongkok.
Setelah Dinasti Shang runtuh pada tahun 1046/45 SM, Raja Wu dari Zhou memberikan wilayah Chen kepada Gui Man, seorang keturunan Kaisar Shun.
Gui Man kemudian mendirikan Negara Adipati Chen dengan gelar Chen Hou, dan keturunannya menggunakan nama Chen sebagai marga keluarga mereka.
Seiring perkembangan zaman, marga Chen menyebar ke berbagai wilayah di dalam dan luar Tiongkok.
Di Vietnam, marga ini dikenal sebagai "Trần", yang merupakan salah satu marga paling umum digunakan. Dinasti Trần yang berkuasa pada abad ke-13 hingga ke-15 di Vietnam memiliki hubungan erat dengan leluhur marga Chen.
ADVERTISEMENT
Penyebaran marga ini juga terjadi di negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, di mana komunitas Tionghoa perantauan mempertahankan nama keluarga ini sebagai bagian dari identitas mereka.
Di Indonesia, marga Chen dikenal dengan sebutan "Tan", yang berasal dari pengucapan dalam dialek Hokkien dan Teochew.
Banyak keturunan Tionghoa yang bermigrasi ke Indonesia sejak zaman kolonial menggunakan marga ini sebagai identitas keluarga mereka.
Nama Tan banyak ditemukan dalam berbagai bidang, mulai dari dunia bisnis, politik, hingga seni. Meskipun penyebutan berbeda, akar sejarah dan budaya marga Chen tetap melekat kuat dalam komunitas Tionghoa di Indonesia.
Pengaruh marga Chen juga dapat ditemukan di luar Asia. Banyak keturunan keluarga Chen yang merantau ke Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan negara-negara Eropa.
ADVERTISEMENT
Mereka membawa serta warisan budaya dan tradisi leluhur mereka, termasuk penggunaan nama keluarga yang tetap dipertahankan di generasi berikutnya.
Beberapa tokoh terkenal yang bermarga Chen antara lain Calvin Chen, Chen Chih-hsiung, Chen Lin, Joan Chen, dan Chen Kaige.
Secara keseluruhan, marga Chen bukan sekadar nama keluarga, tetapi juga mencerminkan perjalanan sejarah dan warisan budaya yang telah diwariskan selama ribuan tahun.
Penyebarannya yang luas menunjukkan bagaimana masyarakat Tionghoa mempertahankan identitas mereka di berbagai belahan dunia. (Shofia)