Konten dari Pengguna

Masa Jabatan Soeharto dan Kebijakan di Era Pemerintahannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 Januari 2025 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Masa Jabatan Soeharto. Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masa Jabatan Soeharto. Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Soeharto menjabat berapa tahun sebagai Presiden?
ADVERTISEMENT
Pada 27 Maret 1968, ia resmi dilantik sebagai Presiden. Berdasarkan buku Indonesia: The Rise of Soeharto, R.E. Elson, 2001:95, durasi panjang kekuasaannya menandai era Orde Baru yang berfokus pada stabilitas politik dan pembangunan ekonomi.

Kebijakan Utama di Masa Jabatan Soeharto

Ilustrasi Masa Jabatan Soeharto. Pexels/Christina Morillo
Soeharto menjabat sebagai Presiden Indonesia selama 32 tahun, dari 1967 hingga 1998. Masa jabatan Soeharto diawali dengan pengangkatannya sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967, menggantikan Soekarno.
Kekuasaannya bertumpu pada dukungan militer dan Golongan Karya (Golkar). Pemilu yang diadakan setiap lima tahun dianggap lebih bersifat formalitas, karena hasilnya hampir selalu memenangkan Golkar dengan perolehan suara mayoritas.
Stabilitas politik menjadi prioritas, meskipun kebebasan berpendapat dibatasi secara ketat.
Berikut ini adalah beberapa kebijakan utama di masa jabatan Soeharto.
ADVERTISEMENT

Fokus pada Pembangunan Ekonomi

Salah satu ciri khas masa jabatan Soeharto adalah prioritas terhadap pembangunan ekonomi.
Kebijakan yang dijalankan mencakup pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang berfokus pada swasembada pangan, pembangunan infrastruktur, dan industrialisasi.
Dikutip dari buku Indonesia in the New Order, Adam Schwarz, 1999:120, disebutkan bahwa Indonesia berhasil mencapai swasembada beras pada tahun 1984, yang menjadi salah satu pencapaian terbesar di bawah kepemimpinan Soeharto.

Politik dan Stabilitas Keamanan

Di sisi politik, Soeharto menerapkan kebijakan Dwifungsi ABRI yang memberikan peran ganda bagi militer dalam keamanan dan pemerintahan. Hal ini menciptakan stabilitas politik, tetapi juga membatasi demokrasi dan mengurangi peran oposisi.
Selain itu, kontrol media dan pembatasan kebebasan berpendapat menjadi alat untuk mempertahankan kekuasaan.

Akhir Pemerintahan Soeharto

Ilustrasi Masa Jabatan Soeharto. Pexels/Christina Morillo
Krisis ekonomi Asia tahun 1997 menjadi pemicu utama berakhirnya masa jabatan Soeharto. Krisis tersebut memunculkan gelombang protes besar-besaran dari masyarakat, yang menuntut reformasi politik dan pengunduran dirinya.
ADVERTISEMENT
Pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri, mengakhiri era Orde Baru yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade.
Berdasarkan buku Reformasi Indonesia, Aspinall, 2005:67, dijelaskan bahwa pengunduran diri Soeharto menjadi titik awal transisi menuju era reformasi.
Masa jabatan Soeharto mencerminkan keberhasilan dalam pembangunan ekonomi, tetapi juga diwarnai dengan kontrol politik yang ketat.
Era pemerintahannya meninggalkan warisan yang kompleks, di mana stabilitas dan kemajuan ekonomi disertai dengan pembatasan kebebasan dan kontroversi politik. (Anggie)