Konten dari Pengguna

Masa Kejayaan Kerajaan Pajang beserta Jejak Peninggalannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 Juni 2023 19:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi masa kejayaan Kerajaan Pajang. Sumber: Afdhal/unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masa kejayaan Kerajaan Pajang. Sumber: Afdhal/unsplash.com
ADVERTISEMENT
Masa kejayaan Kerajaan Pajang terjadi pada zaman pemerintahan Sultan Hadiwijaya yang berkuasa hingga 15 tahun. Di masa itu, Sultan Hadiwijaya mampu memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup sejumlah daerah di Jawa Timur. Affidah dalam penelitiannya yang bertajuk Peralihan Kesultanan Demak ke Pajang: Studi Kesultanan Hadiwijaya Tahun 1546-1586 M menjelaskan bahwa Kerajaan Pajang adalah kesultanan yang mewarisi Kerajaan Demak. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang masa kejayaan Kerajaan Pajang, baca artikel ini sampai habis.
ADVERTISEMENT

Sejarah Singkat Kerajaan Pajang

Ilustrasi masa kejayaan Kerajaan Pajang. Sumber: Mahmur Marganti/unsplash.com
Sebelum membahas lebih lanjut tentang masa kejayaan Kerajaan Pajang, sebaiknya mengetahui dulu sejarah singkatnya. Sejarah Kerajaan Pajang bermula dari Jaka Tingkir atau Nyi Ageng Tingkir yang mengabdi di Kesultanan Demak dan diminta untuk mendirikan Kerajaan Pajang. Akhirnya, Jaka Tingkir pun menjadi raja pertama Kerajaan Pajang dengan nama Sultan Hadiwijaya. Setelah itu, Kerajaan Demak sempat mengalami kemunduran akibat pemberontakan Arya Penangsang. Sultan Hadiwijaya pun akhirnya membunuhnya dan menumpas pemberontakan tersebut. Ibu kota Kerajaan Demak akhirnya dipindah ke Pajang, sehingga Pajang telah sah menjadi suatu kerajaan pada tahun 1568 Masehi.

Masa Kejayaan Kerajaan Pajang

Masa kejayaan Kerajaan Pajang berada di bawah kepemimpinan raja pertamanya, yaitu Sultan Hadiwijaya. Di masa itu, Sultan Hadiwijaya menjabat hingga 15 tahun. Dengan lama waktu menjabat tersebut, Sultan Hadiwijaya mampu memperluas wilayah kekuasaannya hingga Blora, Kediri, dan Madiun. Di samping itu, Sultan Hadiwijaya juga meningkatkan sektor ekonominya dengan berfokus pada bidang pertanian. Bahkan, kemajuan pertaniannya ini menjadikan Kerajaan Pajang sebagai lumbung beras utama di Pulau Jawa. Kondisi tersebut didukung oleh letak wilayah Kerajaan Pajang yang berada di dataran rendah, tepatnya di wilayah pertemuan antara Sungai Pepe dan Dengkeng.
ADVERTISEMENT

Masa Kemunduran Kerajaan Pajang

Masa kemunduran Kerajaan Pajang dimulai sejak Sultan Hadiwijaya meninggal dan takhta kerjaan menjadi perebutan antara putra Sultan Hadiwijaya, Pangeran Benawa dan menantunya, yaitu Arya Pangiri. Akhirnya, Arya Pangiri berhasil mengambil takhta kerajaan di tahun 1583 dan berusaha untuk melakukan balas dendam ke Mataram, tetapi hal itu membuat rakyatnya terabaikan, sehingga Pangeran Benawa pun mulai prihatin dan membantunya untuk menyerang Mataram. Setelah itu, Arya Pangiri pun kalah dan takhta kerajaan dipegang oleh Pangeran Benawa yang berlangsung sangat singkat. Di tahun 1618, Kerajaan Pajang akhirnya berakhir setelah dihancurkan oleh Sultan Agung dari Kerajaan Mataram Islam.

Peninggalan Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang meninggalkan sejumlah peninggalan bersejarah, seperti Masjid Laweyan yang dibangun oleh Sultan Hadiwijaya. Di samping itu, ada pula Pasar Laweyan serta Bandar Kabanaran. Selain itu, ditemukan pula bekas reruntuhan yang dipercaya sebagai petilasan Kerajaan Pajang di daerah Pajang. Itulah sederet informasi terkait masa kejayaan Kerajaan Pajang, hingga peninggalannya. [ENF]
ADVERTISEMENT