Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Masa Keruntuhan Kerajaan Aceh Darussalam pada 1903
20 April 2024 22:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kerajaan Aceh Darussalam merupakan salah satu kerajaan Islam yang punya sejarah mendalam dan paling banyak dinanti-nanti kisahnya. Masa keruntuhan Kerajaan Aceh Darussalam sendiri dipicu oleh keinginan Belanda untuk menguasai pulau Sumatera.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tentu tidak sejalan dengan keinginan Kerajaan Aceh yang justru ingin semakin dikenal tanpa ada penjajahan bangsa asing. Apalagi Kerajaan bercorak Islam ini terletak di Sumatera dan sudah ada sejak abad ke-14.
Dikutip dari buku Dinamika Sejarah Timur Tengah: Kejayaan, Kontroversi dan Keruntuhan karya Yoseph Vincent, simak penjelasan lengkap tentang runtuhnya Kerajaan Aceh Darussalam.
Masa Keruntuhan Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh dulunya adalah dua kerajaan kecil yang bersatu menjadi suatu kerajaan yang lebih besar dan berjaya. Padahal sejak awal Kerajaan Lamuri dan Kerajaan Aceh Darul Kamal selalu bermusuhan.
Permusuhan keduanya hampir selesai saat dilaksanakan perjodohan antara putri Raja Darul Kamal dengan Ali Mughayat Syah. Kemudian keduanya bersatu menjadi kerajaan besar yang pernah berjaya pada masanya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya masa kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam tidak berlangsung lama, karena mengalami keruntuhan. Masa keruntuhan Kerajaan Aceh Darussalam ini sebenarnya disebabkan oleh ambisi Belanda untuk menguasai Pulau Sumatera.
Selain itu, kemampuan Sultan Iskandar Muda yang hanya mampu menjalankan pemerintahan di Aceh hingga konflik internal kerajaan menjadi pemicunya. Bahkan konflik yang terjadi di Kerajaan Aceh Darussalam semakin beragam.
Hingga membuat kondisi kerajaan semakin tidak terkendali, apalagi saat terjadi perebutan kekuasaan. Keadaan semakin parah ketika Belanda menunjukkan kekuasaannya di Selat Malaka serta Sumatera.
Keinginan Belanda dalam menguasai Pulau Sumatera juga menimbulkan perang kedua belah pihak. Hingga pada akhirnya, Kerajaan Aceh Darussalam benar-benar tumbang.
Perang tersebut dinamakan sebagai perang Aceh yang sudah terjadi sejak tahun 1873. Apalagi sebelum pihak Belanda sudah menekan Kerajaan Aceh Darussalam dari segi politik.
ADVERTISEMENT
Sayangnya serangan yang dilakukan Belanda pertama kali mengalami kegagalan, ini yang membuat Belanda kembali menyerah Aceh. Serangan bukan hanya dilakukan satu kali, tetapi berkali-kali dari tahun 1883, 1892, dan 1893.
Akhirnya masa keruntuhan Kerajaan Aceh Darussalam terjadi pada tahun 1903. Keruntuhan tersebut tentunya meninggalkan kisah yang mendalam, bahkan ada beberapa peninggalan yang bisa ditemukan sampai sekarang. (DSI)