Konten dari Pengguna

Masa Keruntuhan Kerajaan Singasari dan Latar Belakangnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 Januari 2024 22:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi kerajaan Singasari (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kerajaan Singasari (Unsplash)
ADVERTISEMENT
Masa keruntuhan sebuah kerajaan selalu menjadi kisah yang penuh dengan tragedi dan perubahan besar.
ADVERTISEMENT
Begitu pula dengan masa keruntuhan Kerajaan Singasari, yang mengalami fase keruntuhan yang menandai akhir dari kejayaannya.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Singasari

ilustrasi Kerajaan Singasari (Unsplash)
Untuk memahami keruntuhan suatu kerajaan, penting untuk melihat ke belakang dan memahami bagaimana kerajaan tersebut berdiri.
Mengutip buku Cerita Kerajaan Nusantara, Kerajaan Singasari, terletak di wilayah Malang, Jawa Timur, muncul sebagai hasil dari perjuangan Ken Arok pada tahun 1222.
Setelah berhasil melawan Kerajaan Kediri di bawah pemerintahan Kertajaya, Ken Arok mendirikan Singasari dan menjadi raja pertama Singasari yang bergelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi.

Masa Keruntuhan Kerajaan Singasari

Kejayaan Kerajaan Singasari, sayangnya, tidak dapat dijaga selamanya. Masa keruntuhan ini melibatkan berbagai faktor.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mendorong lahirnya masa keruntuhan Kerajaan Singasari:
ADVERTISEMENT

1. Berumur Kurang dari Seabad

Meskipun berdiri dengan sukses pada tahun 1222, Kerajaan Singasari hanya bertahan kurang dari seabad dimana pada 1292 kerajaan ini mengalami keruntuhan.
Kehancuran ini membuka pintu bagi peristiwa-peristiwa yang menentukan dan menjadi titik akhir dari kepemimpinan Singasari.

2. Hanya Memiliki 5 Raja

Kerajaan Singasari, dalam sejarah singkatnya, hanya memiliki lima raja. Dimulai dengan pendiriannya oleh Ken Arok, dilanjutkan oleh Anusapati, Tohjaya, Wisnuwardhana, dan ditutup oleh Kertanegara.
Perubahan kepemimpinan yang relatif cepat dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi stabilitas kerajaan.

3. Diliputi Kutukan

Kisah keruntuhan Kerajaan Singasari juga terkait erat dengan kutukan Mpu Gandring.
Mpu Gandring, yang dulu dibunuh oleh Ken Arok, meramalkan bahwa keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung akan saling membunuh di masa mendatang. Kutukan ini menjadi benang merah yang mengikat konflik politik dan kekuasaan di sekitar kerajaan.
ADVERTISEMENT

4. Runtuh di Masa Kejayaan

Ironisnya, Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan di puncak kejayaannya, terutama pada masa pemerintahan Kertanegara.
Ambisi untuk menguasai banyak wilayah melemahkan pertahanan di pusat pemerintahan Singasari.
Peluang ini dimanfaatkan oleh Jayakatwang dari keturunan Kerajaan Kediri, yang akhirnya berhasil menggulingkan Kertanegara pada 1292.
Masa keruntuhan Kerajaan Singasari tidak hanya mencerminkan peristiwa kelam dalam sejarah, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang mempertahankan kestabilan dalam pemerintahan.
Meskipun Kerajaan Singasari mungkin telah runtuh, warisan sejarahnya tetap hidup dalam ingatan kita sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan panjang Nusantara. (AZZ)