Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Maulid Nabi Memperingati Hari Apa? Ini Jawabannya
24 Agustus 2024 23:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Maulid Nabi memperingati hari apa? Hal ini penting dipahami sebab peringatan dilakukan setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Bersama Nabi Muhammad SAW oleh K.H. Husein Muhammad, orang pertama yang merayakan Maulid Nabi SAW adalah Salahuddin al-Ayyubi atau Sultan Saladin. Beliau merupakan sosok panglima perang yang sangat masyhur pada masa tersebut.
Kini, Maulid Nabi masih banyak dirayakan di berbagai daerah Indonesia.
Maulid Nabi Memperingati Hari Apa?
Tradisi Maulid Nabi merupakan peringatan yang dilakukan setiap tahunnya untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Biasanya, peringatan ini dilakukan pada 12 Rabiul Awal, yakni bulan ketiga kalender Hijriah.
Mulanya, Maulid Nabi diperingati dengan membaca shalawat dan tahlil. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang dan dilakukan dengan kenduri, pengajian, sampai arak-arakan.
Tradisi Maulid Nabi
Tradisi Maulid Nabi diperingati berbagai daerah di Indonesia dengan cara berbeda-beda. Beberapa di antaranya, yakni:
ADVERTISEMENT
1. Banyuwangi
Masyarakat Banyuwangi memperingati Maulid Nabi setiap tahunnya dengan istilah Endog-endogan atau “telur-telur”. Sesuai namanya, tradisi yang dilakukan melibatkan telur rebus yang dihias menggunakan kertas warna-warni.
Telur yang sudah dihias tersebut ditancapkan pada batang pohon pisang. Usai acara, telur-telur tersebut dibagikan pada masyarakat. Telur tersebut menjadi lambang kelahiran Nabi Muhammad SAW, sedangkan bunga kertas melambangkan kemuliaan dan kesucian sang Nabi.
2. Gorontalo
Masyarakat Gorontalo memperingati Maulid Nabi dengan istilah Tradisi Walima sejak abad ke-17, yakni masuknya Islam ke Gorontalo. Dalam tradisi ini, dimulai melantunkan Dikili, yakni dzikir pada Allah serta pujian pada Nabi Muhammad SAW.
Setelahnya, masyarakat berkumpul membuat wadah dengan isi makanan dan berbagai jenis kue. Tolangga kemudian diarak ke arah masjid dan dibagikan untuk masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
3. Kudus
Di Kudus, perayaan Maulid Nabi disebut dengan Ampyang Maulid. Dalam tradisi ini, masyarakat akan mengangkat tandu berisi nasi kepel, sayuran, dan buah-buahan. Tandu tersebut diarak dalam tradisi kirab serta didoakan tokoh agama setempat.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai Maulid Nabi memperingati hari apa.(LAU)