Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Memahami Apa itu Teori Piaget dan Tahapan Perkembangannya
5 April 2023 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berbicara tentang perkembangan kognitif anak, maka tidak bisa dilepaskan dengan teori Piaget. Jean Piaget menjelaskan bahwa setiap anak pada umumnya memiliki rasa ingin tahu tinggi dan terus mencoba mencari tahunya.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah salah satu aspek menarik untuk diamati. Hal inilah yang dilakukan oleh Piaget sepanjang hari hingga menemukan teori perkembangan kognitif.
Lantas, apa sih teori Piaget itu? Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Apa itu Teori Piaget?
Teori Piaget adalah suatu pendapat yang dicetuskan oleh Jean Piaget mengenai perkembangan kognitif. Menurut Jean Piaget dalam tulisan Ihda yang berjudul Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget, setiap anak akan lahir dengan skemata sensorik dan motorik sebagai kerangka awal dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Pertumbuhan seseorang dan usia anak akan memengaruhi cara mereka dalam berpikir serta bertindak. Dengan demikian, seiring dengan pertumbuhan seorang anak, maka kecerdasan intelektualnya juga turut berkembang.
ADVERTISEMENT
Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget
Teori Piaget membagi perkembangan kognitif seseorang menjadi empat tahapan, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap Sensorimotor
Tahapan pertama adalah sensorimotor yang didapatkan anak saat berusia 18-24 bulan. Pada tahap ini, seorang bayi dapat merasakan suatu kejadian di dunia melalui aspek sensorik dengan indra penglihatan dan pendengaran.
Bayi juga mampu merasakan tindakan melalui aspek motorik melalui sentuhan dan menggapai. Melalui dua aspek ini, seorang bayi akan memahami bahwa di dunia terdapat suatu peristiwa yang terjadi secara alami.
2. Tahap Praoperasional
Tahapan selanjutnya terjadi saat anak berusia 2-7 tahun. Pada tahapan ini, seorang anak telah mampu menangkap aspek simbolik, tetapi masih memiliki keterbatasan. Anak masih belum mampu menggunakan logika, berpikir, menggabungkan, hingga memecah ide.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri tahapan ini adalah anak mampu menggambarkan suatu kejadian dan objek serta dapat mampu melakukan permainan simbolik.
3. Tahap Operasional Konkret
Tahap operasional konkret terjadi saat anak berusia 7-11 tahun. Ciri-ciri tahapan ini adalah anak telah mampu berpikir rasional dan sistematis.
Pada tahap ini, seorang anak mampu memecahkan masalah terkait matematika dasar, seperti luas dan volume. Namun, mereka masih belum mampu melakukan hipotesis.
4. Tahap Operasional Formal
Tahapan terakhir adalah operasional formal yang terjadi saat anak berusia 12 tahun hingga dewasa. Pada tahap ini, pemikiran seorang anak lebih matang. Mereka mampu berpikir logis dan meneliti hal-hal abstrak, bahkan anak juga bisa memanipulasi idenya.
Anak yang memasuki usia remaja akan lebih mahir dalam memecahkan masalah matematis, berpikir abstrak, kreatif, serta menggunakan imajinasinya untuk menggamohasil tertentu.
Nah, itulah penjelasan tentang teori Piaget dan tahapan perkembangan kognitif anak. Pertumbuhan seorang anak adalah hal penting yang berkaitan dengan kecerdasan intelektualnya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua juga memberikan wadah yang tepat untuk perkembangan otak si kecil.
[ENF]