Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Memahami Arti India Rice di Indonesia Menurut Sutan Syahrir
3 September 2023 19:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini tentu termasuk peristiwa bersejarah sebagai salah satu bentuk perjuangan setelah kemerdekaan Indonesia. India Rice sendiri berupa pengiriman bantuan beras ke India yang sering disebut sebagai diplomasi beras.
Dikutip dari buku Nama & Kisah Pahlawan Indonesia karya Angga Priatna, Aditya Fauzan, Hakim, dan Juliagar R.N, di bawah ini terdapat penjelasan lengkap tentang India Rice.
India Rice Adalah...
Pada bulan November 1945, Sutan Syahrir menjadi Perdana Menteri Indonesia dan mengeluarkan kebijakan India Rice. India Rice adalah diplomasi beras dengan mengirimkan 500 ton beras ke India yang sedang dilanda kelaparan.
Diplomasi ini bukan dalam bentuk bantuan saja, namun juga menukarnya dengan tekstil dan obat-obatan untuk rakyat Indonesia. Tentu saja adanya kebijakan ini sangat menguntungkan kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga membuat hubungan Indonesia dan India semakin erat dan melahirkan banyak dukungan bagi Indonesia. Hal ini membuat India secara tidak langsung juga mendukung dan memberikan bantuan kepada Indonesia yang kekurangan obat-obatan.
Ada banyak perjuangan Sutan Syahrir setelah kemerdekaan Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Salah satunya dengan memulangkan tawanan perang asal Jepang yang jumlahnya sekitar 35 ribu orang.
Bahkan, Syahrir juga membebaskan tentara sekutu yang terjebak ketika Jepang masuk ke Indonesia. Hal ini dilakukan oleh Sutan Syahrir untuk menghormati hukum internasional dan mengumpulkan dukungan bagi bangsa Indonesia.
Jadi, bukan hanya melakukan diplomasi beras atau India Rice saja, Sutan Syahrir juga melakukan banyak hal untuk meraih banyak dukungan. Bahkan Syahrir juga berperan aktif dalam Perjanjian Linggarjati (1947).
ADVERTISEMENT
Yang paling fenomenal, Syahrir pernah melakukan pidato di Dewan Keamanan PBB pada tanggal 14 Agustus 1947. Dalam pidato tersebut, Syahrir berhasil mematahkan semua tuduhan diplomat Belanda dan mengalirkan dukungan bagi Indonesia.
Syahrir juga mematahkan semua tuduhan dari Rusia dan Polandia. Hal ini tentu saja memicu dibentuknya Komisi Tiga Negara (Australia, Belgia, dan Amerika Serikat) sebagai penengah konflik Indonesia-Belanda.
Perjuangan Sutan Syahrir bagi Indonesia memang tidak diragukan lagi, salah satunya dengan melakukan diplomasi beras atau India Rice. India Rice adalah bagian dari perjuangan diplomasi Indonesia berupa bantuan beras kepada India. (DSI)