Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Memahami Budaya Suku Dayak Asli Kalimantan yang Hampir Punah
14 Juli 2023 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi budaya suku dayak, sumber foto: Footnote In Travel by pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h59ewann67m90j6x64cnb6hv.jpg)
ADVERTISEMENT
Suku Dayak adalah suku yang mendiami Pulau Kalimantan yang masih bertahan dan dapat dijumpai hingga sekarang. Tidak heran jika terdapat beragam budaya suku Dayak yang unik dan menarik untuk dipelajari.
ADVERTISEMENT
Mengingat suku Dayak sebenarnya merupakan suku imigran dari China Selatan dan kemudian bermigrasi ke bagian Utara pulau Kalimantan. Suku ini kemudian terbagi menjadi enam rumpun dan ratusan subsuku, sehingga memiliki budaya yang sangat beragam.
Dikutip dari Buku Betang: Tipomorfologi Permukiman Kalimantan Tengah karya Noor Hamidah dan Tatau Wijaya Garib, berikut penjelasan lengkap tentang budaya dari suku Dayak.
Budaya Suku Dayak
Budaya suku Dayak memang sangat beragam dan menarik untuk dipelajari secara lebih dalam sebagai berikut.
1. Ritual Tiwah
Ritual Tiwah merupakan ritual mengantarkan jiwa roh manusia, jiwa sandong, sanggaran, jiwa binatang dan barang-barang yang dipakai dalam Tiwah. Ini juga termasuk dalam kepercayaan kaharingan untuk mengantarkan arwah leluhur ke alam akhirat.
ADVERTISEMENT
Upacara Tiwah memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga upacara ini dilakukan secara bersama-sama dalam satu kampung. Waktu yang diperlukan dalam upacara bersama ini biasanya bergantung dari jumlah jasad.
2. Telingaan Aruu
Telingaan Aruu merupakan budaya Dayak berbentuk pemanjangan daun telinga. Budaya ini boleh dilakukan siapa saja baik laki-laki maupun perempuan.
Hanya saja lelaki tidak boleh memanjangkan telinganya hingga di bawah bahu. Sedangkan perempuan hanya boleh hingga sebatas dada.
3. Agama Hindu Kaharingan
Budaya dari suku Dayak selanjutnya ada dari segi kepercayaan, masyarakat suku Dayak memiliki kepercayaan kaharingan yang termasuk kategori animisme.
4. Rumah Betang
Rumah Betang juga termasuk salah satu kebudayaan suku Dayak yang hingga saat ini masih ditempati masyarakat suku Dayak. Terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar hulu sungai.
ADVERTISEMENT
Rumah Betang memiliki ciri khas bentuk memanjang dan menggunakan material kayu. Selain itu, rumah ini juga dibangun dalam bentuk panggung dengan ketinggian hingga 5 meter.
Sehingga masyarakat yang tinggal di dalamnya tidak perlu takut terkena banjir.
5. Kepercayaan Kaharingan
Budaya yang terakhir ada kepercayaan kaharingan yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Kepercayaan ini secara perlahan mulai hilang dan hanya dipercaya oleh masyarakat suku Dayak yang sudah berumur saja.
Budaya suku Dayak memang sangat beragam dan sudah seharusnya dilestarikan hingga sekarang. Sayangnya banyak anak muda dari suku Dayak yang mulai melupakan budaya yang unik tersebut. (DSI)