Konten dari Pengguna

Memahami Fungsi Bayt Al-Hikmah pada Masa Dinasti Abbasiyah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 Desember 2023 21:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fungsi bayt al-hikmah. Sumber: Kelly/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fungsi bayt al-hikmah. Sumber: Kelly/pexels.com
ADVERTISEMENT
Bayt Al-Hikmah atau Baitul Hikmah adalah perpustakaan yang didirikan pada masa Dinasti Abbasiyah. Fungsi Bayt Al-Hikmah adalah sebagai perpustakaan, lembaga pendidikan, sekaligus pusat penelitian intelektual.
ADVERTISEMENT
Menurut Irfan dalam Peranan Baitul Hikmah dalam Menghantarkan Kejayaan Daulah Abbasiyah menyebutkan bahwa Baitul Hikmah didirikan pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid dan dikembangkan oleh putranya, Al-Ma'mun.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi Bayt Al-Hikmah, simak penjelasan berikut ini.

Fungsi Bayt Al-Hikmah

Ilustrasi fungsi bayt al-hikmah. Sumber: Rafael Cosquiere/pexels.com
Dinasti Abbasiyah adalah dinasti yang berdiri setelah Dinasti Umayyah pada 750 Masehi. Pada masa Dinasti Abbasiyah, ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Salah satu tandanya adalah dibangunnya Baitul Hikmah atau Bayt Al-Hikmah.
Baitul Hikmah adalah perpustakaan Islam pertama yang terletak di Baghdad dan dibangun sejak masa Khalifah Harun Al-Rasyid. Adapun fungsi Bayt Al-Hikmah adalah:

1. Perpustakaan dan Pusat Penerjemahan

Salah satu fungsi Bayt Al-Hikmah adalah sebagai perpustakaan dan pusat penerjemahan. Fungsi awal dari Baitul Hikmah pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan serta menyalin buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga menjadi tanda awal bahwa ilmu pengetahuan mulai mengalami kemajuan dalam peradaban Islam.

2. Lembaga Pendidikan

Fungsi Bayt Al-Hikmah lainnya adalah sebagai lembaga pendidikan. Pengembangan lembaga pendidikan ini dilakukan oleh Khalifah Al-Makmun, putra dari Harun Al-Rasyid. Adapun kepala lembaga pendidikan ini yang pertama adalah Yahya bin Musawih.

3. Pusat Kajian Ilmu Pengetahuan

Fungsi Baitul Hikmah berikutnya adalah menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan sekaligus peradaban Islam. Kala kepemimpinan Khalifah Al-Makmun, Baitul Hikmah bukan sekadar menjadi tempat penyimpanan buku-buku kuno, tetapi juga menjadi institusi tempat berkembangnya ilmu pengetahuan, serta pusat studi dan riset matematika serta astronomi.
Terdapat beberapa guru besar terkenal di Baitul Hikmah, seperti Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi yang menjadi ahli aljabar dan astronomi. Di samping itu, ada pula Sahl bin Harun yang berasal dari Persia.
ADVERTISEMENT
Demikian beberapa informasi mengenai fungsi Bayt Al-Hikmah pada masa Dinasti Abbasiyah. [ENF]