Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Memahami Kondisi Sosial pada Masa Demokrasi Liberal
29 Oktober 2023 23:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kondisi sosial pada masa demokrasi liberal terbilang tidak stabil. Di mana banyak terjadi pergolakan di berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Demokrasi Pancasila di Era Kemajemukan oleh Daemawan Harefa, demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada abad pencerahan oleh penggagas teori kontrak sosial. Semasa perang dingin, demokrasi liberal bertolak belakang dengan komunisme ala republik rakyat.
Simak pembahasan mengenai kondisi sosial pada masa demokrasi liberal dalam ulasan di bawah ini.
Kondisi Sosial pada Masa Demokrasi Liberal
Pada masa Demokrasi Terpimpin, terjadi persaingan antar kekuatan politik yang memberi pengaruh pada kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Presiden menciptakan ajaran Nasionalis-Agama-Komunis (Nasakom) yang dianggap begitu menguntungkan PKI. Akibatnya, kedudukan PKI menjadi semakin kuat.
Melalui Nasakom, PKI terus berupaya supaya semua aspek kehidupan masyarakat berada dalam dominasi politiknya. Mulai dari Sosial, pendidikan, sampai seni budaya.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan menjadikan kampus sebagai sarana politik. Mahasiswa yang tidak terlibat dalam demonstrasi atau rapat umum dipandang sebagai lawan. Bahkan, media massa yang menentang dominasi PKI justru surat izin terbutnya dicabut.
Kondisi Pendidikan pada Masa Demokrasi Liberal
Masa demokrasi Liberal juga memberi pengaruh pada sistem pendidikan di Indonesia. Di mana pemerintah menetapkan kebijakan dalam pendirian universitas baru pada setiap ibu kota provinsi serta menambah jumlah fakultas.
Kala itu, didirikan juga berbagai universitas bagi keinginan umat. Mulai dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) untuk umat Islam serta Sekolah Tinggi Theologia dan seminari untuk agama Kristen Protestan maupun Katolik.
Kemudian pada 1962, terjadi perubahan pada sistem pendidikan SMP dan SMA. Dalam kurikulum SMP, terdapat penambahan mata pelajaran Ilmu Administrasi dan Kesejahteraan Masyarakat. Sementara pada tingkat SMA, mulai diberlakukan penjurusan yang terbagi menjadi kelas budaya, sosial, serta ilmu alam.
ADVERTISEMENT
Diberlakukan pula gerakan menabung bagi tiap murid di kantor pos dengan tujuan mendidik anak untuk berhemat serta mengumpulkan dana masyarakat.
Selain itu, gerakan koperasi sekolah juga digencarkan sehingga para murid menjadi lebih aktif dalam penyelenggaraan koperasi.
Demikian pembahasan mengenai kondisi sosial pada masa demokrasi liberal. (LAU)