Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Memahami Pengertian Konsumerisme beserta Contohnya
28 Juni 2023 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam era globalisasi, konsumerisme adalah salah satu pandangan yang telah mendominasi masyarakat modern. Konsumerisme mengacu pada dorongan kuat untuk mengonsumsi barang dan jasa dengan cara yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, pengertian dari konsumerisme adalah pandangan yang menganggap bahwa kepemilikan suatu benda merupakan sumber kebahagiaan untuk diri sendiri.
Dalam artikel ini, kita akan memahami pengertian konsumerisme beserta contohnya yang relevan dalam masyarakat.
Mengenal Konsumerisme dan Contohnya
Benny Santoso dalam buku Bebas dari Konsumerisme menjelaskan bahwa konsumerisme adalah sikap atau kecenderungan yang mendorong individu untuk menganggap konsumsi sebagai aspek sentral kebahagiaan dari kehidupan mereka.
Penganut konsumerisme sering kali terdorong oleh keinginan untuk membeli dan memiliki barang-barang yang dianggap sebagai simbol status atau kepuasan pribadi.
Umumnya, para penganut konsumerisme mengukur nilai diri mereka berdasarkan sejauh mana mereka dapat memenuhi keinginan konsumsi mereka.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari konsumerisme:
1. Pembelian Barang Mewah
Salah satu contoh konsumerisme adalah ketika seseorang terus-menerus membeli barang-barang mewah yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
ADVERTISEMENT
Mereka menganggap kepemilikan barang-barang mahal sebagai cara untuk meningkatkan status sosial atau kebahagiaan mereka.
2. Perilaku Konsumtif di Era Digital
Dalam era digital, konsumerisme juga tercermin dalam kecenderungan untuk terus membeli aplikasi, permainan, dan konten digital lainnya.
Penganut konsumerisme dapat dengan mudah tergoda oleh iklan, penawaran diskon, dan dorongan untuk membeli hal-hal baru yang ditawarkan melalui platform digital.
3. Obsesi terhadap Mode
Industri fashion sering kali menjadi sasaran utama konsumerisme. Penganutnya mungkin selalu mengikuti tren terbaru dan menghabiskan banyak uang untuk membeli pakaian dan aksesori fashion yang sedang populer.
Mereka menganggap penampilan fisik sebagai faktor penting dalam mengekspresikan diri dan mendapatkan pengakuan dari orang lain.
4. Penggunaan Kredit
Masyarakat modern cenderung menggunakan kredit atau pinjaman untuk memenuhi keinginan konsumsi mereka. Mereka bisa membeli barang-barang dengan menggunakan kartu kredit.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga bisa mengambil pinjaman dari bank untuk memperoleh barang yang diinginkan tanpa harus menunggu sampai mereka memiliki uang yang cukup.
5. Pemborosan Makanan
Konsumerisme juga terlihat dalam kecenderungan masyarakat modern untuk memboroskan makanan. Banyak orang membeli makanan dalam jumlah yang lebih besar daripada yang mereka butuhkan dan akhirnya membuang makanan yang tidak terpakai.
Konsumerisme adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Pengertian konsumerisme mencakup sikap yang berpusat pada konsumsi berlebihan, materialistik, dan penciptaan identitas melalui kepemilikan barang-barang.