Konten dari Pengguna

Memahami Teori Heliosentris yang Dicetuskan oleh Nicolaus Copernicus

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 April 2023 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teori Heliosentris. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori Heliosentris. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Teori heliosentris membahas mengenai tata surya dan menentang konsep geosentrisme. Bagaimana jelasnya?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Cerdas Sains Kelas 4-6 SD oleh Yuliand Setyaningtyas, S.Si., teori heliosentris dicetuskan oleh Nicolaus Corpenicus dan Galileo Galilei. Adanya teori ini menentang teori geosentris yang sudah ada lebih dulu. Teori ini mengatakan bahwa pusat dari jagat raya adalah matahari.

Pengertian Teori Heliosentris

Ilustrasi Teori Heliosentris. Sumber: Unsplash
Sebelum teori heliosentris muncul, sudah ada teori geosentrisme yang menyatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Sedangkan, teori heliosentris membantahnya dengan mengatakan bahwa yang menjadi pusat alam semesta adalah matahari.
Nicolaus Copernicus menggunakan karakteristik dari teori geosentris untuk menjadi dasar dari pengamatannya pada pergerakan planet-planet. Kemudian ia mengeluarkan pernyataan bahwa planet serta bintang bergerak dengan mengikuti alur di atas bintang yang lebih besar dan tetap.
ADVERTISEMENT
Bintang yang dimaksud adalah matahari. Sebenarnya, Nicolaus Copernicus bukan satu-satunya ilmuwan yang menjelaskan mengenai model teori ini. Sebelumnya sudah ada seorang filsuf Yunani bernama Aristacus mengeluarkan pendapat yang sama.

Asal Usul Teori Heliosentris

Teori heliosentris sudah ada sejak abad ke-7 sebelum masehi dan tercatat pada teks india kuno tanpa diketahui siapa pengarangnya. Hingga abad ke-3 sebelum masehi, Aristarchus menyusun teori rotasi bumi serta revolusi planet Merkurius, Venus, dan Bumi saat memutari matahari.
Teori ini kemudian disempurnakan oleh Nicolaus Copernicus di dalam peneliatannya yang dipublikasi pada tahun 1543. Awalnya, konsel dari Nicolaus tidak mendapat perdebatan dari publik. Namun pada 1546, ada banyak pihak yang tidak setuju bahkan mengecam teori tersebut.
Salah satunya yaitu Giovanni Tolosani. Ia menulis kecaman pada teori heliosentris. Tantangan lainnya datang dari kaum Lutheran yang mengatakan bahwa penelitian tersebut tidak masuk akal.
ADVERTISEMENT
Setelah bertahun-tahun lamanya Nicolaus mendapat kecaman bahkan penelitiannya masuk ke dalam buku terlarang, para ilmuwan mulai meneliti teori tersebut dan mulai banyak yang mendukung maupun menyesuaikan teori heliosentris.
Demikian sekilas penjelasan mengenai teori heliosentris yang menjelaskan bahwa planet-planet berputar mengelilingi matahari yang merupakan pusat tata surya. (LAU)