Konten dari Pengguna

Menelusuri Faktor Internal Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
5 September 2024 20:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Faktor Internal Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia, Foto: Pexels/Min An
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Faktor Internal Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia, Foto: Pexels/Min An
ADVERTISEMENT
Faktor internal penyebab pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan pelanggaran. Pelanggaran ini tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga masyarakat lain di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun saat ini HAM telah dijunjung tinggi di setiap negara, tetapi masih banyak yang menyepelekannya. Biasanya orang ini mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli akibatnya kepada orang lain.

Apa Saja Faktor Internal Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia?

Ilustrasi Faktor Internal Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia, Foto: Pexels/neerja panchal
Mengutip dari buku Serba-serbi Wawasan Kebangsaan, Yuniah Mujiwati (2020: 183), faktor internal penyebab pelanggaran Hak Asasi Manusia didasarkan pada keadaan pelaku sehingga membuatnya berani melakukan pelanggaran terhadap HAM.
Berikut adalah berbagai faktor internal yang dapat menyebabkan pelanggaran HAM.

1. Sikap Egoisme

Sikap egois seseorang yang menyebabkan dirinya melakukan segala cara untuk memenuhi kepentingan dirinya tanpa melihat faktor yang lainnya. Orang yang memiliki sikap egois tidak menyadari bahwa semua orang memiliki hak yang sama.
Sebagai contoh seorang pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan hanya untuk menguntungkan dirinya sendiri, melakukan eksploitasi sumber daya alam demi kepentingan kelompoknya sendiri.
ADVERTISEMENT

2. Tingkat Kesadaran HAM yang Rendah

Kesadaran HAM adalah pemahaman, penghargaan, dan penerapan prinsip-prinsip HAM dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kesadaran pada diri seseorang rendah, hal ini memicu adanya pelanggaran.
Faktor ini dapat diatasi dengan pendidikan dan sosialisasi tentang pentingnya HAM dan meningkatkan kesadaran di semua lapisan masyarakat yang ada.

3. Kondisi Psikologis

Kondisi psikologi seseorang juga berpengaruh terhadap tindakan pelanggaran HAM. Kondisi ini bisa membuat seseorang tidak dapat membedakan mana tindakan yang benar dan salah.
Kondisi psikologi disebabkan oleh beberapa faktor seperti trauma masa lalu, dehumanisasi korban, krisis identitas, dan kepatuhan pada kelompok otoritas.

4. Tingginya Intoleransi

Intoleransi adalah sikap seseorang yang tidak menerima atau menghargai perbedaan, baik dalam hal agama, ras, budaya, orientasi politik, maupun hal lainnya.
Negara Indonesia yang memiliki keberagaman budaya mengharuskan untuk saling menghormati satu sama lain. Namun, terdapat orang yang memiliki sikap intoleransi sehingga mengancam kestabilan negara dan menimbulkan perpecahan.
ADVERTISEMENT

5. Rasa Ingin Balas Dendam

Beberapa tindak kriminal yang terjadi didasari oleh rasa ingin balas dendam pelaku. Rasa dendam dapat tumbuh karena merasa dirugikan atau terluka secara emosional, fisik, atau sosial.
Dendam itu membuat seseorang bisa bertindak kriminal seperti pembunuhan dan penganiayaan. Untuk mencegah hal ini terjadi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu mediasi, penegakan hukum, dan pendidikan HAM.

6. Kurangnya Rasa Empati

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain baik itu senang atau sedih. Nilai-nilai HAM sangat berkaitan dengan rasa kemanusiaan seperti empati.
Jika seseorang tidak memiliki empati dengan orang lain, ia berpotensi untuk melakukan pelanggaran HAM. Oleh sebab itu, penting membangun empati sejak dini melalui pendidikan.
Demikianlah faktor internal penyebab pelanggaran Hak Asasi Manusia. Pemahaman yang kuat tentang faktor internal ini akan membantu dalam upaya perlindungan HAM yang lebih merata. (Nbl)
ADVERTISEMENT