Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
Konten dari Pengguna
Menelusuri Masa Kejayaan Kerajaan Aceh beserta Peninggalannya
17 Juni 2023 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai salah satu kerajaan islam terkemuka di Nusantara , masa kejayaan Kerajaan Aceh terjadi pada awal abad ke-17.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Aceh , yang terletak di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Provinsi Aceh di Indonesia, adalah salah satu kerajaan terkuat di wilayah Sumatera.
Mengenal Masa Kejayaan Kerajaan Aceh
Murdiati dalam buku Ragam Kuliner Aceh, menginformasikan pada akhir abad ke-16 terjadi penyatuan kerajaan-kerajaan seperti Lamri, Samudera Pasai, Pidie, dan Daya oleh Ali Mughayat Syah menjadi sebuah kerajaan besar yang diberi nama Kerajaan Aceh Darusalam.
Kerajaan Aceh memiliki sejarah yang panjang dan mengesankan, dengan masa kejayaan yang membanggakan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan tentang masa kejayaan dan sejarah Kerajaan Aceh:
1. Awal Berdiri
Kerajaan Aceh didirikan pada abad ke-16 oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Kerajaan ini berkembang pesat sebagai pusat perdagangan di Selat Malaka.
ADVERTISEMENT
Aceh memiliki lokasi strategis yang memungkinkannya untuk mengendalikan jalur perdagangan rempah-rempah, terutama lada, yang sangat diminati pada saat itu.
2. Profil Pendiri
Sultan Ali Mughayat Syah merupakan sosok yang berperan penting dalam membangun Kerajaan Aceh. Ia dikenal sebagai penguasa yang bijaksana, pandai berdiplomasi, dan memiliki kebijakan perdagangan yang cermat.
Sultan Ali Mughayat Syah berhasil menjalin hubungan dagang dengan berbagai negara, termasuk Turki Utsmani, Persia, Gujarat, dan Cina.
3. Masa Kejayaan
Masa kejayaan Kerajaan Aceh terjadi pada abad ke-17 di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Sultan Iskandar Muda adalah salah satu penguasa paling berpengaruh dalam sejarah Aceh.
Ia mampu memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Aceh hingga mencapai pesisir Sumatera, Semenanjung Malaya, dan sebagian Sumatra Barat.
Selama masa kejayaannya, Aceh menjadi pusat perdagangan, kebudayaan, dan agama Islam di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Aceh juga dikenal sebagai kekuatan maritim yang tangguh, dengan armada laut yang kuat.
4. Runtuhnya Kerajaan
Kerajaan Aceh mengalami masa-masa sulit setelah Sultan Iskandar Muda wafat pada tahun 1636. Runtuhnya Kerajaan Aceh terjadi akibat perang saudara dan serangan dari kekuatan kolonial Belanda.
Belanda ingin menguasai sumber daya alam yang dimiliki Aceh, terutama perdagangan lada dan cengkih. Pada tahun 1874, Belanda berhasil merebut ibu kota Kerajaan Aceh, Banda Aceh, setelah bertahun-tahun terjadi perang yang sengit.
5. Peninggalan Kerajaan
Meskipun Kerajaan Aceh tidak lagi ada, peninggalan sejarahnya masih dapat ditemukan di wilayah Aceh hingga saat ini.
Salah satu peninggalan yang paling terkenal adalah Masjid Raya Baiturrahman. Masjid ini dibangun pada tahun 1612 oleh Sultan Iskandar Muda.
Peninggalan lain dari masa kejayaan kerajaan Aceh adalah benteng-benteng serta makam kerajaan.
ADVERTISEMENT
Dalam masa kejayaan Kerajaan Aceh memiliki sejarah yang kaya dan mengesankan. Masa kejayaannya mencerminkan kekuatan politik, ekonomi, dan budaya yang luar biasa. (AZS)