Konten dari Pengguna

Mengapa H.B Jassin Dijuluki Paus Sastra Indonesia? Ini Asal Usulnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Juli 2024 21:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengapa H.B Jassin Dijuluki Paus Sastra Indonesia? Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengapa H.B Jassin Dijuluki Paus Sastra Indonesia? Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Mengapa H.B Jassin dijuluki Paus Sastra Indonesia?
Dikutip dari buku Isyarat: Kumpulan Esai oleh Sutardji Calzoum Bachri, H.B. Jassin merupakan sosok kritikus yang menorehkan sejarah dalam bidang kesusastraan. Sosoknya memiliki dedikasi luar biasa dalam pendokumentasian karya sastra.
ADVERTISEMENT
H.B Jassin mendapat julukan sebagai Paus Sastra Indonesia. Apa alasannya?

Mengapa H.B Jassin Dijuluki Paus Sastra Indonesia?

Ilustrasi Mengapa H.B Jassin Dijuluki Paus Sastra Indonesia? Sumber: Unsplash
Hans Bague Jassin merupakan seorang kritikus sekaligus dokumentasi sastra Indonesia yang lahir di Gorontalo pada 13 Juli 1917. Sosoknya mendapat julukan Paus Sastra Indonesia karena berjasa sebagai esais dan kritikus termasyhur di Indonesia dengan karya yang banyak dimuat di media cetak.
Sebenarnya, panggilan tersebut bukan julukan, namun ejekan oleh Gayus Siagian yang merasa kesal lantaran Jassin seperti sosok Paus, pemimpin tertinggi Katolik di dunia. Seluruh umat katolik pasti mendengarkan perkataan Paus.
Jassin banyak mencantumkan dalam ulasannya bahwa berbagai karya dan penulis yang diperhitungkan. Jika Jassin menyatakan seorang pengarang baru tergolong baik, maka seluruh orang akan menyetujuinya. Hal ini yang menjadi alasan mengapa Jassin dianggap seperti Paus di Vatikan.
ADVERTISEMENT

Riwayat Karir H.B. Jassin

Setelah menuntaskan studi di HBS Medan, Jassin kembali ke Gorontalo untuk bekerja di kantor warga setempat tanpa menerima bayaran. Beberapa waktu kemudian, beliau pindah ke Kantor Asisten Residen sebagai tenaga sukarela sesuai dengan permintaan sang ayah yang ingin beliau bekerja di Gorontalo.
Lima bulan kemudian, Jassin mendapat izin dari ayahnya untuk pergi ke Jakarta. Beliau kemudian bertugas sebagai pembuat ulasan buku sastra di Balai Pustaka. Di sana, Jassin bekerja hingga 1947. Hingga pada 1953, Jassin mengajar di Fakultas Sastra UI.
Namun karena belum memiliki gelar sarjana, Jassin juga diminta berkuliah di fakultas tersebut sehingga menjadi mahasiswa sekaligus dosen di sana. Setelah lulus pada 1957, beliau menuju Amerika Serikat untuk mendalami ilmu perbandingan sastra di Universtitas Yale.
ADVERTISEMENT
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai alasan mengapa H.B Jassin dijuluki Paus Sastra Indonesia.(LAU)