Mengapa Jepang Mengaku sebagai Saudara Tua Indonesia? Ini Alasannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
22 Februari 2024 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Mengapa Jepang Mengaku sebagai Saudara Tua Indonesia?. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Mengapa Jepang Mengaku sebagai Saudara Tua Indonesia?. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Kedatangan Jepang pertama kali di Indonesia awalnya mendapatkan sambutan baik dari masyarakat pribumi. Hal ini terjadi, salah satunya karena Jepang mengaku sebagai saudara tua Indonesia. Lantas mengapa Jepang mengaku sebagai saudara tua Indonesia?
ADVERTISEMENT
Agar semakin menambah pengetahuan, simak di sini!

Serajah Masuknya Jepang di Indonesia secara Singkat

Ilustrasi: Mengapa Jepang Mengaku sebagai Saudara Tua Indonesia?. Sumber: Iqbal Kurniawan/Pexels.com
Mila Saraswati dan Ida Widaningsih dalam buku berjudul Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial menjelaskan bahwa ketika Jepang datang ke Indonesia, rakyat Indonesia menyambutnya dengan baik.
Hal ini terjadi, karena rakyat Indonesia beranggapan bahwa Jepang telah berhasil membebaskan Indonesia dari belenggu Kekuasaan kolonial Hindia Belanda lewat Kapitulsasi atau Perjanjian Kalijati. Ini sejarahnya:
Pada Januari 1942, Jepang berhasil mendarat di Ambon kemudian menguasai seluruh kawasan Maluku. Selanjutnya pada 12 Januari 1942 kekuasan Jepang meluas sampai ke Balikpapan dan Tarakan. Selanjutnya Jepang masuk ke Pontianak dan menyerang Sumatra.
Jenderal Imamura beserta pasukannya terus melakukan perluasan kekuasan hingga pada 1 Maret 1942 mereka mendarat di Jawa.
ADVERTISEMENT
Kedatangan pasukan Jepang ini membuat Hindia Belanda tidak berdaya dan akhirnya komandan pasukan Belanda yang ada di pihak Sekutu, yakni Jenderal Ter Poorten menyepakati tanda tangan penyerahan Indonesia ke Jepang tanpa syarat.
Perwakilan Jepang saat penandatanganan itu adalah Jenderal Imamura. Peristiwa ini kemudian terkenal sebagai Kapitulasi Kalijati, karena terjadi di Kalijati. Adanya kesepakatan kapitulasi ini membuat pemerintahan kolonialisme Belanda di Indonesia berakhir.

Taktik Jepang Menarik Simpati Rakyat Indonesia

Alasan lain kegembiraan rakyat pribumi menyambut kedatangan Jepang adalah karena Jepang mengaku sebagai saudara tua yang hendak memperbaiki nasib bangsa Indonesia dan membebaskan dari penjajahan Belanda.
Alasan penyebutan “saudara tua” tersebut karena Indonesia dan Jepang sama-sama berasal dari Asia. Jepang juga berusaha memikat hati rakyat pribumi dengan melakukan penyiksaan terhadap tawanan Belanda dan mereka melakukannya di depan umum.
ADVERTISEMENT
Jepang juga membebaskan rakyat pribumi yang sebelumnya ditawan oleh Belanda. Bukan hanya itu, Jepang setiap hari selalu memutar lagu Indonesia Raya lewat Radio dan mengibarkan bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera Jepang.
Bukan hanya itu saja, Jepang kemudian melancarkan propaganda agar semakin menarik perhatikan rakyat pribumi. Propaganda tersebut dikenal dengan Gerakan Tiga A, yaitu:
Sayangnya gerakan ini mendapatkan respon kurang simpati dari rakyat pribumi karena dianggap lebih condong ke Jepang itu sendiri daripada Indonesia. Selanjutnya gerakan tersebut dibubarkan akhir tahun 1942.
Itulah penjelasan tentang mengapa Jepang mengaku sebagai saudara tua Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat! (eK)