Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Kartini Disebut Pahlawan? Ini Jawabannya
23 April 2024 23:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mengapa Kartini disebut pahlawan? Hal ini karena Kartini adalah seorang tokoh legendaris yang pandangannya dianggap mewakili perasaan sesama wanita Indonesia saat itu.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang alasan mengapa Kartini disebut pahlawan yang perlu diketahui oleh generasi muda saat ini. Simak selengkapnya di sini.
Mengapa Kartini Disebut Pahlawan?
R.A. Kartini lahir pada 21 April 1879 di Kota Jepara dari sebuah keluarga bangsawan. R.A. sendiri merupakan kepanjangan dari Raden Ajeng, dan akan berubah menjadi Raden Ayu setelah menikah.
Ayahnya bernama R.M. Sosroningrat, putra dari Pangeran Tjondronegoro IV, sedangkan ibunya, M.A. Ngasirah, adalah seorang anak kiai di Telukawur.
Perjuangan Kartini bermula saat umur 12 tahun. Di mana dia dilarang melanjutkan studi yang sedang dijalaninya di Europese Lagere School oleh ayahnya sendiri.
Sang ayah ingin Kartini tinggal di rumah karena pada usia tersebut, dia harus dipingit.
ADVERTISEMENT
Sejak itu, Kartini mulai menuliskan kekecewaannya dalam surat yang dikirimkan kepada temannya, yang merupakan orang Belanda, sejak 25 Mei 1899 hingga 7 September 1904. Surat terakhirnya ditulis 10 hari sebelum Kartini meninggal.
Kumpulan surat tersebut akhirnya dibukukan dan diterbitkan dalam buku yang berjudul Door Duisternis tot Licht oleh J.H. Abendanon. Buku tersebut selanjutnya diterjemahkan oleh Armijn Pane, dan diterbitkan kembali dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Menurut Kartini, pendidikan wanita adalah kunci utama untuk menuju jalan kemerdekaan. Ia juga berharap wanita bisa dianggap sebagai pribadi yang terkait dengan kemajuan bangsa.
Surat-surat Kartini menjadi bukti sejarah yang kuat tentang kemelut yang terjadi di masyarakat yang sedang mengalami perubahan mendasar.
Dalam semua surat yang ditulis selama lima tahun, dapat ditelusuri pengalaman Kartini yang berjuang melawan penjajah, penindasan, kekolotan, kebodohan, dan keserakahan.
ADVERTISEMENT
Langkah Kartini yang strategis telah menumbuhkan sejumlah perempuan terpelajar yang kemudian membentuk organisasi-organisasi modern.
Menurut buku Pendidikan Feminis R.A. Kartini karya Irma Nailul, Kartini tidak hanya merupakan pahlawan bangsa, tapi juga seorang tokoh feminis pada akhir abad ke-20.
Demikian jawaban dari mengapa Kartini disebut pahlawan yang perlu diketahui. (SP)