Konten dari Pengguna

Mengapa Pemilu 1999 di Era Reformasi Jadi yang Paling Demokratis? Ini Jawabannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 Desember 2024 11:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa pemilu 1999 di era reformasi menjadi pemilu yang paling demokratis dibanding dengan pemilu era orde baru, Pexels/Tara Winstead
zoom-in-whitePerbesar
Mengapa pemilu 1999 di era reformasi menjadi pemilu yang paling demokratis dibanding dengan pemilu era orde baru, Pexels/Tara Winstead
ADVERTISEMENT
Mengapa pemilu 1999 di era reformasi menjadi pemilu yang paling demokratis dibanding dengan pemilu era orde baru adalah sebuah pertanyaan yang biasa muncul pada pelajaran sejarah dan PPKN. Materi ini berkaitan dengan sejarah Indonesia setelah kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Pemilu 1999 menjadi tonggak penting dalam sejarah demokrasi Indonesia. Pemilu ini digelar hanya setahun setelah tumbangnya rezim Orde Baru dan menandai era baru reformasi politik di tanah air.

Mengapa Pemilu 1999 di Era Reformasi Jadi yang Paling Demokratis?

Mengapa pemilu 1999 di era reformasi menjadi pemilu yang paling demokratis dibanding dengan pemilu era orde baru, Pexels/Tara Winstead
Terdapat berbagai alasan mengapa pemilu 1999 jadi pemilu yang paling demokratis. Simak jawabannya berikut ini berdasarkan buku berjudul Partai, Pemilu, dan Parlemen Era Reformasi yang ditulis oleh Syamsuddin Haris.

1. Keterbukaan Partisipasi Politik

Alasan yang pertama adalah terbukanya partisipasi politik. Setelah lebih dari tiga dekade di bawah rezim Orde Baru yang membatasi partisipasi politik, era Reformasi kembali membuka ruang bagi kebebasan berpolitik.
Pada Pemilu 1999 terdapat 48 partai politik diizinkan untuk berpartisipasi. Hal ini mencerminkan pluralitas dan keberagaman pilihan politik rakyat.
ADVERTISEMENT

2. Sistem Pemilu yang Adil

Alasan yang kedua adalah sistem pemilu yang adil. Pemilu 1999 menggunakan sistem perwakilan proporsional dengan daftar tertutup.
Sistem perwakilan memastikan representasi yang lebih adil bagi berbagai partai politik di parlemen. Hal ini tentu berbeda dengan sistem sebelumnya yang cenderung menguntungkan partai-partai tertentu.

3. Kebebasan Pers dan Media

Alasan yang ketiga adalah adanya kebebasan pers dan media. Selama masa Orde Baru, media dikendalikan ketat oleh pemerintah.
Pada era Reformasi, kebebasan pers dan media lebih berkembang pesat. Hal ini memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi yang lebih beragam dan objektif selama masa kampanye.

4. Partisipasi Masyarakat yang Tinggi

Alasan yang keempat dapat dilihat dari partisipasi masyarakat. Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 1999 sangat tinggi. Hal mencerminkan antusiasme masyarakat dalam menentukan arah masa depan negara secara demokratis.
ADVERTISEMENT
Mengapa pemilu 1999 di era reformasi menjadi pemilu yang paling demokratis dibanding dengan pemilu era orde baru? Jawabannya adalah karena menggunakan sistem politik lebih terbuka dan transparan. (Fia)