Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Portugis dan Kerajaan Aceh Saling Menyerang? Ini Faktanya
14 Februari 2024 22:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bangsa Portugis yang masuk kawasan Indonesia pernah mengalami penyerangan dari kerajaan di Indonesia, salah satunya Kerajaan Aceh. Penyerangan mulai terjadi sejak Portugis menduduki Malaka tahun 1511. Lalu mengapa Portugis dan Kerajaan Aceh saling menyerang?
ADVERTISEMENT
Agar mengetahui jawabannya, simak uraian ini!
Alasan Portugis dan Kerajaan Aceh Saling Menyerang
Mohammad Ridwan dalam buku berjudul Wawasan Keislaman : Penguatan Diskursus Keislaman Kontemporer menjelaskan bahwa Portugis mengalami penyerangan dari Kerajaan Aceh kurang lebih selama satu abad.
Alasan Portugis dan Kerajaan Aceh saling menyerang adalah baik Portugis maupun Kerajaan Aceh saling bersaing dalam bidang ekonomi, politik, dan penyebaran agama.
Kala itu Malaka menjadi pintu gerbang lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia. Dengan demikian, para pedagang dari Timur dan Barat bisa bertemu dan melakukan transaksi perdagangan.
Ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 menimbulkan dampak sangat besar terhadap dunia. Memang pada awalnya, monopoli yang dilakukan Portugis di Malaka menguntungkan Kerajaan Aceh.
ADVERTISEMENT
Alasannya, karena semakin ramai para pedagang Islam yang berkunjung ke pelabuhan Aceh. Tetapi, selama masa perkembangannya, Portugis dan Aceh menganggap satu sama lain menjadi saingan dalam segala bidang.
Dengan demikian, mau tidak mau Portugis dan Aceh saling menyerang satu sama lain untuk mempertahankan keunggulannya. Adapun beberapa alasan Kerajaan Aceh dan Portugis saling menyerang adalah :
Akhir Perlawanan Kerajaan Aceh Terhadap Bangsa Portugis
Setelah kurang lebih satu abad saling menyerang satu sama lain, bangsa Portugis tidak berhasil diusir Kerajaan Aceh dari Malaka. Meskipun Aceh sudah mendapatkan banyak bantuan dari Kekaisaran Ottoman, Portugis tetap unggul dalam teknologi perang.
ADVERTISEMENT
Kemudian VOC pernah berkunjung ke Kerajaan Aceh dengan tujuan mengajak bersatu untuk melawan Portugis. Tetapi, Kerajaan Aceh menolak dengan tegas ajakan VOC, karena bangsa Portugis bukanlah prioritasnya.
Akhirnya, Kerajaan Aceh mempertahankan kebesarannya sendiri, sementara bangsa Portugis terusir setelah dikalahkan oleh VOC dari Malaka di tahun 1641.
Itulah mengapa Portugis dan Kerajaan Aceh saling menyerang dan akhir perlawanannya. Semoga bermanfaat! (eK)