Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Proklamasi Bukan Merupakan Titik Akhir dari Perjuangan Bangsa Indonesia?
8 Januari 2024 23:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mengapa proklamasi bukan merupakan titik akhir dari perjuangan bangsa Indonesia?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Arif Teman Belatih dan Belajar, proklamasi kemerdekaan Indonesia sebenarnya merupakan bagian dari pidato proklamasi yang disampaikan Ir. Soearno sebagai wakil bangsa Indonesia. Proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
Meskipun merupakan hasil usaha keras rakyat Indonesia, namun proklamasi bukanlah titik akhir perjuangan. Mengapa?
Alasan Proklamasi Bukan Merupakan Titik Akhir dari Perjuangan Bangsa Indonesia
Proklamasi adalah tonggak sejarah yang menjadi harapan masyarakat Indonesia. Terjadinya Proklamasi memberi tanda sebagai tanda awal bangsa menuju kemerdekaan serta terbebas dari berbagai penjajahan.
Walaupun demikian, Proklamasi hanyalah tanda awal perjalanan menuju kemerdekaan sesungguhnya dan bukan menjadi titik akhir perjuangan. Pasalnya, setelah dinyatakan merdeka, Indonesia harus menghadapi berbagai tantangan lain.
ADVERTISEMENT
Berbagai tantangan yang harus dihadapi Indonesia setelah Proklamasi adalah sebagai berikut:
1. Melawan Pihak Penjajah
Walaupun Indonesia telah menyatakan kemerdekaan, Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan itu. Alhasil, agresi militer Belanda terus belanjut setelah proklamasi yaitu Agresi Militer Belanda I pada 1947 dan Agresi Militer Belanda II pada 1948.
Demi mempertahankan kemerdekaan, rakyat Indonesia harus melakukan berbagai perjuangan baik secara fisik maupun diplomasi.
2. Masalah Dalam Negeri
Tantangan berikutnya yang harus dihadapi yaitu tantangan dalam negeri. Mulai dari konflik etnis, ekonomi, politik, sampai sosial. Rakyat masih harus berjuang untuk mencapai stabilitas sserta kemajuan dalam negeri.
3. Melawan Kolonialisme
Usai agresi militer Belanda, masyarakat Indonesia masih harus berhadapan dengan tantangan dari kolonialisme lainnya. Misalnya, terlibat dalam konflik dengan berbagai sekutu yang ingin tetap berkuasa di Asia setelah Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
5. Melawan Agresi Militer Asing
Indonesia juga harus menghadapi berbagai ancaman agresi militer dari luar. Misalnya, konflik di Timor Timur dan konfrontasi dengan Malaysia. Inilah mengapa perjuangan dalam mempertahankan integritas wilayah terus belanjut.
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai mengapa Proklamasi bukan merupakan titik akhir dari perjuangan bangsa Indonesia.(LAU)