Mengapa Terdapat Tradisi Sasi? Ini Alasannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
22 Mei 2024 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa terdapat tradisi sasi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa terdapat tradisi sasi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tradisi Sasi berasal dari wilayah Papua, terutama Raja Ampat. Namun, yang kerap menjadi pertanyaan adalah mengapa terdapat Tradisi Sasi.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan membahas tentang seluk beluk, sekaligus menjawab pertanyaan mengapa terdapat Tradisi Sasi berdasarkan buku Keberadaan Komunitas Pelaut dan Pesisir di Papua Barat karya Ismail dan Ismail.

Mengapa Terdapat Tradisi Sasi?

Ilustrasi mengapa terdapat tradisi sasi. Foto: Pixabay
Tradisi Sasi di Raja Ampat terbagi menjadi dua, yaitu sasi laut dan sasi darat. Sasi sendiri berasal dari bahasa asli yang berarti sumpah.
Tradisi Sasi dianggap merupakan cara agar mendapat izin untuk mengambil hasil di daerah yang mereka lindungi. Tradisi Sasi merupakan tradisi suci dan semua orang harus mematuhi peraturan.
Peranan sasi memungkinkan sumber daya alam untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan kata lain, sumber daya hayati dan nabati perlu dilestarikan dalam suatu periode tertentu.
Tujuannya adalah untuk memulihkan pertumbuhan dan perkembangan demi terciptanya hasil sumber daya yang memuaskan.
ADVERTISEMENT
Meskipun hasil sumber daya melimpah, tapi masyarakat tidak mengambil dengan serakah dan menyepakati peraturan bersama selama buka sasi.
Misalnya adalah dengan menyepakati ukuran lobster yang boleh ditangkap dan tidak boleh menangkap lobster yang sedang bertelur. Hal ini dilakukan agar benih lobster selalu tersedia di alam untuk musim selanjutnya.
Penjualan hasil sumber nantinya akan dinikmati bersama oleh rakyat. Dana yang terkumpul banyak akan dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat.
Contohnya seperti pembangunan fasilitas umum, gedung gereja, atau pelaksanaan acara adat yang melibatkan seluruh komunitas.
Tradisi Sasi juga bermakna saksi, yang berarti persaksian warga penduduk suatu wilayah untuk melakukan pantangan terhadap laku tertentu berkenaan dengan lingkungan.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari seseorang berdalih tidak mengetahui waktu atau daerah yang berstatus sasi saat melakukan pelanggaran.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, upacara sasi dilakukan untuk membuka atau menutup sebuah kawasan untuk memberi kesaksian pada tiap warga bahwa tempat tersebut sedang dijadwalkan sasi.
Dapat disimpulkan bahwa tradisi sasi ada untuk menjaga kelestarian lingkungan dan juga ketersediaan sumber daya alam, baik di laut maupun darat.
Demikian adalah jawaban tentang pertanyaan mengapa terdapat Tradisi Sasi di Raja Ampat, Papua. (SP)