Konten dari Pengguna

Mengapa Ternate dan Tidore Disebut sebagai Titik Nol Jalur Rempah?

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
4 Juni 2024 22:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa Ternate dan Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah. Sumber: Mareefe/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa Ternate dan Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah. Sumber: Mareefe/pexels.com
ADVERTISEMENT
Mengapa Ternate dan Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah? Hal itu karena kedua wilayah ini termasuk sebagai penghasil rempah-rempah yang kaya. Kondisi tersebut mendorong bangsa-bangsa barat untuk mendarat di Ternate dan Tidore.
ADVERTISEMENT
Jafar dalam Ternate-Tidore Titik Nol Jalur Rempah Dunia menyampaikan bahwa Ternate dan Tidore sebagai titik nol jalur rempah memiliki berbagai rempah-rempah yang kaya, salah satunya adalah cengkeh.
Untuk mengetahui jawaban dari mengapa Ternate dan Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah, cari tahu penjelasannya dalam bacaan berikut.

Alasan Ternate dan Tidore Disebut sebagai Titik Nol Jalur Rempah

Ilustrasi mengapa Ternate dan Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah. Sumber: Pixabay/pexels.com
Ternate dan Tidore adalah dua kawasan yang dianggap sebagai titik nol jalur rempah. Lantas, mengapa Ternate dan Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah?
Hal itu karena dua kawasan ini telah menjadi penghasil rempah-rempah jauh sebelum masa penjajahan di Indonesia. Bahkan, rempah-rempah asal Ternate dan Tidore juga banyak diperdagangkan ke negara-negara luas, seperti Eropa, Arab, hingga China.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa jenis rempah yang terkenal di Ternate dan Tidore adalah cengkeh serta pala. Melalui jalur darat, cengkeh akan diangkut menuju China serta India, lalu diteruskan hingga tiba di Asia Tengah.
Keberadaan rempah-rempah di Ternate dan Tidore ini juga mendorong kedatangan bangsa Eropa, mulai dari Portugis, Spanyol, hingga Belanda. Bangsa-bangsa tersebut tiba di kawasan Maluku sekitar abad 16 hingga 17 Masehi. Sayangnya, kedatangan bangsa-bangsa tersebut justru bertujuan untuk mengambil rempah-rempah dengan semena-mena.
Jauh sebelum itu, bangsa India datang ke kawasan Ternate dan Tidore untuk melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan agama Hindu dan Buddha. Bahkan, penyebaran agama Islam juga tidak terlepas dari aktivitas perdagangan di Ternate dan Maluku.

Rempah-Rempah yang Terkenal di Ternate dan Tidore

Ada dua jenis rempah-rempah yang terkenal di Ternate dan Tidore, antara lain:
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai mengapa Ternate dan Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah. [ENF]