Konten dari Pengguna

Mengenal 4 Filosofi Awan sebagai Keteladanan Hidup

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
8 April 2023 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi filosofi awan. Sumber: Magda Ehlers/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi filosofi awan. Sumber: Magda Ehlers/pexels.com
ADVERTISEMENT
Awan merupakan salah satu benda langit yang terbuat dari segerombolan uap air. Filosofi awan sering dikaitkan dengan hal-hal melankolis.
ADVERTISEMENT
Menurut Enjelita, dalam artikelnya berjudul Awan dalam Pandangan Biomorphic Art, mengungkapkan bahwa proses terbentuknya awan berawal dari kumpulan butiran air di atmosfer yang mengalami proses kondensasi.
Bagi kebanyakan orang, filosofi awan membuat mereka terkesan. Lantas, apa saja filosofi awan yang patut diketahui? Yuk, simak sejenak dalam artikel berikut.

4 Filosofi Awan

Ilustrasi filosofi awan. Sumber: Stanislav Kondratiev/pexels.com
Filosofi awan bukan hanya tentang hal-hal melankolis saja, tetapi juga bisa menjadi pedoman dan keteladanan hidup manusia. Kok, bisa begitu?
Nah, untuk mengurangi rasa penasaranmu, berikut ini sejumlah filosofi awan yang telah dirangkum oleh Kumparan.

1. Persatuan dan Kerukunan

Awan adalah salah satu benda langit yang sering bergerombol dengan berbagai bentuk, mulai dari kecil, sedang, hingga besar.
Meskipun tampak berdekatan, sebenarnya sekumpulan awan ini berada pada ketinggian berbeda. Dengan perbedaan tersebut, awan memiliki sifat alami untuk bersatu.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, salah satu filosofi awan yang patut dijadikan contoh adalah persatuan dan kerukunan dengan sesama, meskipun memiliki perbedaan.

2. Keteduhan

Salah satu filosofi awan yang paling umum adalah keteduhan.
Kehadiran awan di langit kerap menandakan mendung atau pertanda hujan. Di samping itu, awan juga menjadi pertanda bahwa langit sedang teduh dan membantu memperlancar aktivitas manusia.
Hal ini dapat dijadikan teladan hidup bahwa setiap manusia hendaknya dapat memberikan keteduhan bagi siapa pun.

3. Tidak Memandang Kuantitas

Filosofi awan yang dapat dijadikan pedoman hidup selanjutnya adalah cara kita memandang suatu perkara.
Di bumi, kita melihat awan yang tampak kecil. Padahal, jika kamu mendekat ke langit, awan akan terlihat lebih besar. Bahkan, melebihi luas rumahmu.
ADVERTISEMENT
Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam memandang berbagai hal di dunia, sebaiknya tidak melihat dari segi kuantitasnya. Namun, lihatlah seberapa bermanfaat perkara itu bagimu.

4. Proses Kehidupan

Filosofi awan yang terakhir adalah menyimbolkan proses dalam kehidupan.
Keberadaan awan di langit telah melewati berbagai proses panjang. Air akan menguap hingga membentuk awan. Kemudian, awan yang telah berbentuk gumpalan akan mengalami kejenuhan. Pada akhirnya, berubah menjadi rintik hujan.
Proses ini tentu bisa dijadikan sebagai pelajaran bahwa segala hal yang kita lakukan di dunia harus melalui berbagai tahapan.
Kemudian, perlu diingat pula, apa yang kita dapatkan di dunia sifatnya sementara, seperti gumpalan awan yang menjadi hujan.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai filosofi awan yang dapat kamu jadikan pembelajaran serta pedoman hidup. Mulai sekarang, coba hargai setiap proses dalam hidupmu, seperti awan, sehingga kamu bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama. [ENF]
ADVERTISEMENT