Mengenal 4 Teori Konflik Menurut Para Ahli

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
4 April 2023 13:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori konflik. Sumber: Liza Summer/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori konflik. Sumber: Liza Summer/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama Karl Marx tentu sudah tidak asing lagi bagimu. Karl Marx adalah salah satu ahli teori konflik. Teori ini biasanya kamu dapatkan ketika belajar tentang ilmu sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, terjadinya konflik adalah hal normal, mulai dari konflik ringan hingga berat. Bahkan, hidup tanpa konflik akan terasa begitu hambar. Oleh sebab itu, pengarang pun turut membubuhkan konflik dalam ceritanya agar lebih menarik dam beremosi.
Untuk lebih jelasnya mengenai teori konflik dan pencetusnya, yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Teori Konflik Menurut Ahli

Ilustrasi teori konflik. Sumber: Ketut Subiyanto/pexels.com
Teori konflik berkaitan erat dengan materi sosiologi, tepatnya pada bab konflik sosial. Konflik sosial umumnya terjadi di tengah masyarakat.
Menurut Tualeka dalam penelitiannya bertajuk Teori Konflik Sosiologi Klasik dan Modern, teori konflik merupakan suatu pendapat yang mengungkap bahwa perubahan yang terjadi di lingkungan sosial bukan berdasarkan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai sosial budaya.
Namun, perubahan sosial terjadi akibat adanya konflik dan bagaimana cara mengatasinya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa teori konflik sosial menurut para ahli.
ADVERTISEMENT

1. Teori Konflik Karl Marx

Karl Marx adalah tokoh terkenal di bidang ilmu sosial. Menurut Karl Marx, teori konflik merupakan bentuk pertikaian antar kelas sosial di masyarakat.
Adanya kelas-kelas sosial di masyarakat memicu terjadinya konflik dan perubahan sosial. Hal ini diakibatkan adanya ketimpangan antara kelas atas dan bawah.
Teori konflik Karl Marx ini berkaitan dengan sejumlah teori lain, seperti struktur sosial, ekonomi, pengaruh antara kelas ekonomi dengan pola hidup, serta pengaruh dari konflik sosial itu sendiri.

2. Teori Konflik Lewis A. Coser

Coser menjelaskan bahwa konflik yang terjadi di tengah masyarakat tidak melulu hal negatif, tetapi bisa menjadi sesuatu yang positif apabila pengelolaan dilakukan dengan baik.
Teori konflik menurut Coser memengaruhi adanya sosiologi konflik yang dilakukan untuk mengelola adanya suatu permasalahan dalam kelompok.
ADVERTISEMENT
Coser memandang bahwa sistem sosial memiliki sifat fungsional, sehingga terjadinya konflik di masyarakat bisa berarti positif apabila dimanfaatkan dengan baik.

3. Teori Konflik Ralf Dahrendorf

Teori Konflik menurut Ralf Dahrendorf adalah adanya relasi sosial yang menimbulkan terjadinya konflik. Oleh karena itu, konflik berkaitan dengan kelompok atau individu dalam suatu lingkungan masyarakat.
Relasi sosial ini berkaitan dengan kekuasaan atas sanksi dan kontrol, sehingga orang yang berkuasa bisa memberikan perintah.

4. Teori Konflik Bernard Raho

Bernard Raho menjelaskan bahwa teori konflik sosial terjadi atas adanya konflik yang menimbulkan perbedaan kompromi dari sebelumnya dan menimbulkan perubahan sosial.
Dengan demikian, perubahan sosial pada masyarakat tidak disebabkan oleh adaptasi diri terhadap lingkungan, tetapi berdasarkan konflik yang ada. Nah, itulah sejumlah informasi seputar teori konflik menurut pendapat para ahli. Teori konflik ini adalah bagian dari materi sosiologi, sehingga kamu pasti pernah mempelajari. Meski begitu, semoga artikel ini bermanfaat bagimu. [ENF]
ADVERTISEMENT