Konten dari Pengguna

Mengenal 5 Peninggalan Kerajaan Buleleng di Bali

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
6 Mei 2023 11:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peninggalan Kerajaan Buleleng. Sumber: Teena Yadav/unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peninggalan Kerajaan Buleleng. Sumber: Teena Yadav/unsplash.com
ADVERTISEMENT
Kerajaan Buleleng adalah kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Bali. Peninggalan Kerajaan Buleleng di Bali masih banyak ditemui hingga saat ini. Keberadaan Kerajaan Buleleng yang utamanya bercorak Hindu ini hadir bersamaan dengan agama Islam di Bali. Meskipun demikian, hal ini tidak menimbulkan perselisihan. Hal tersebut disampaikan oleh Annisa dalam Peninggalan Sejarah Islam di Buleleng Bali yang menyebutkan bahwa masyarakat Hindu dan Islam di Buleleng dapat hidup berdampingan dan harmonis. Kondisi ini tentu layak untuk dijadikan contoh oleh masyarakat multikultural di daerah lain. Untuk mengetahui beberapa informasi mengenai peninggalan Kerajaan Buleleng, baca artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT

Peninggalan Kerajaan Buleleng

Ilustrasi peninggalan Kerajaan Buleleng. Sumber: Teena Yadav/unsplash.com
Kerajaan Buleleng adalah kerajaan Hindu yang terletak di Bali. Kerajaan ini meninggalkan beberapa peninggalan bercorak Hindu dan Islam karena saat itu bersamaan dengan hadirnya umat Islam di Buleleng. Adapun beberapa peninggalan Kerajaan Buleleng menurut Annisa dalam ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah sebagai berikut.

1. Makam Karang Rupit

Peninggalan Kerajaan Buleleng di Bali yang pertama adalah Makam Karang Rupit. Makam keramat ini terletak di Jalan Raya Seririt Singaraja. Makam ini berisi makam The Kwan Lie yang saat itu menjabat sebagai Punggawa Prabu Erlangga. Pada masa itu, Punggawa diminta menunggu Prabu Erlangga untuk menjaga busananya bersama istri serta kedua orangtuanya. Namun, tak berselang lama dari itu, kedua orang tuanya meninggal dan dimakamkan dengan adat Cina. Disusul dengan meninggalnya istri tercintanya yang dimakamkan sesuai syariat Islam. Tak berselang lama, Sang Punggawa pun menyusul istrinya dan makamnya pun berlokasi di dekat istrinya. Makam tersebut kemudian dikeramatkan oleh masyarakat setempat dan menjadi Makam Keramat Karang Rupit.
ADVERTISEMENT

2. Masjid Safinatussalam

Peninggalan Kerajaan Buleleng berikutnya adalah Masjid Safinatussalam. Masjid ini termasuk masjid tertua di Buleleng. Masjid Safinatussalam ini digadang-gadang telah berdiri sejak awal adanya Desa Pegayaman. Nama "Safinatussalam" berarti perahu keselamatan karena saat itu pendirinya datang dari Jawa dan menggunakan perahu. Bangunan masjid ini memiliki bentuk arsitektur Jawa yang didirikan oleh Kumpi Kiai Yahya di tahun 1632 dibantu oleh masyarakat Jawa dan Bugis. Masjid ini cukup bersejarah bagi masyarakat Buleleng. Pasalnya, dengan adanya masjid ini menjadi bukti jika umat Islam telah hadir di Buleleng, Bali.

3. Masjid Agung Jamik

Peninggalan Kerajaan Buleleng berikutnya adalah Masjid Agung Jamik. Masjid ini terletak di Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Masjid Agung Buleleng ini didirikan pada masa pemerintahan Raja Buleleng A.A. Ngurah Ketut Jelantik Porong. Raja Buleleng ini merupakan penganut agama Hindu, sehingga untuk pengaturan masjid diserahkan kepada saudaranya, A.A. Ngurah Ketut Jelantik Tjelagie dan Abdullah Maskati. Masjid Agung Jamik terletak di lahan seluas 1980 meter persegi yang dikelilingi oleh pagar besi. Pintu masjid yang terletak di sebelah timur adalah hadiah dari Raja Buleleng dan termasuk sebagai bekas puri Kerajaan Buleleng.
ADVERTISEMENT

4. Kampung Bugis

Salah satu peninggalan Kerajaan Buleleng berikutnya adalah Kampung Bugis. Pada masa itu, banyak Suku Bugis yang menjadi angkatan laut Kerajaan Buleleng. Oleh sebab itu, banyak dari masyarakat Bugis yang tinggal di kawasan Kerajaan Buleleng di Singaraja.

5. Perempatan Agung

Peninggalan Kerajaan Buleleng berikutnya adalah perempatan agung yang letaknya di Kota Singaraja. Perempatan agung juga dinamakan sebagai Catus Patha. Penataan perempatan agung menggunakan konsep khas Buleleng. Di sana juga terdapat pura, pusat pemerintahan, lapangan terbuka, serta pasar. Itulah beberapa informasi mengenai peninggalan Kerajaan Buleleng baik yang bercorak Hindu hingga Islam. [ENF]