Konten dari Pengguna

Mengenal Aliran Zoroaster, Agama Persia Kuno

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
27 Agustus 2024 23:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aliran zoroaster adalah aliran orang-orang yang menyembah. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aliran zoroaster adalah aliran orang-orang yang menyembah. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Tidak banyak orang yang mengenal zoroastrianisme. Aliran zoroaster adalah aliran orang-orang yang menyembah dewa tertinggi dan sumber segala kebaikan.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan membahas lebih lanjut mengenai salah satu agama tertua di dunia yang berasal dari Persia Kuno ini.

Aliran Zoroaster

Ilustrasi aliran zoroaster adalah aliran orang-orang yang menyembah. Foto: Pexels
Zoroastrianisme adalah salah satu agama tertua di dunia yang didirikan oleh Nabi Zoroaster atau Zarathustra di Persia kuno (sekarang Iran) berdasar buku Sejarah Agama Manusia oleh Mohammad Zazuli.
Pengikut agama ini dikenal sebagai Zoroastrian. Mereka menyembah Ahura Mazda, yang dianggap sebagai dewa tertinggi dan sumber segala kebaikan.
Ahura Mazda berarti Tuhan yang Bijaksana, yang diyakini adalah pencipta alam semesta. Ajaran Zoroastrianisme mendorong pengikutnya untuk menjalankan hidup dengan nilai-nilai kebajikan utama.
Nilai ini dikenal dengan prinsip "Good Thoughts, Good Words, Good Deeds" yang berarti "Pikiran Baik, Perkataan Baik, Perbuatan Baik".
ADVERTISEMENT
Api dianggap sebagai simbol kemurnian dan kebenaran dalam Zoroastrianisme. Karena itu, tempat ibadah Zoroastrian sering disebut sebagai Kuil Api di mana api suci terus menyala sebagai representasi Ahura Mazda.
Zoroastrianisme berpusat pada konsep dualisme antara kebaikan dan kejahatan, dengan Ahura Mazda sebagai representasi kebaikan dan Angra Mainyu sebagai simbol kejahatan.
Zoroastrianisme juga mengajarkan bahwa setelah kematian, jiwa seseorang akan menyeberangi Jembatan Chinvat, yang memisahkan dunia ini dengan dunia lain.
Jiwa akan dihakimi berdasarkan perbuatan selama hidupnya. Jiwa yang baik akan pergi ke surga, sedangkan jiwa yang jahat akan jatuh ke neraka.
Zoroastrianisme memengaruhi banyak aspek budaya Persia, termasuk adat istiadat, hukum, dan pemerintahan. Beberapa praktik Zoroastrian bahkan tercermin dalam perayaan Nowruz, Tahun Baru Persia, yang masih dirayakan hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
Agama ini memainkan peran penting dalam sejarah spiritual dan budaya Persia dan memiliki pengaruh signifikan terhadap agama-agama besar lainnya, seperti Yudaisme, Kristen, dan Islam.
Meskipun Zoroastrianisme pernah menjadi agama utama di Kekaisaran Persia, jumlah pengikutnya menurun drastis setelah penaklukan Islam pada abad ke-7.
Saat ini, komunitas Zoroastrian terbesar berada di India, dikenal sebagai Parsis, serta di Iran, meskipun mereka menjadi minoritas yang kecil.
Zoroastrianisme tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya dan agama di wilayah tersebut, dan masih memiliki pengikut yang berdedikasi di seluruh dunia. (SP)