Konten dari Pengguna

Mengenal Asal Usul Pohon Natal beserta Fakta Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 Desember 2023 19:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi asal usul pohon natal. Sumber: Valeria Boltneva/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asal usul pohon natal. Sumber: Valeria Boltneva/pexels.com
ADVERTISEMENT
Bulan Desember kental dengan perayaan Natal setiap tanggal 25 Desember. Salah satu tradisi saat perayaan Natal adalah menyiapkan pohon Natal. Asal usul pohon Natal bermula dari fungsinya sebagai hiasan dan pemujaan.
ADVERTISEMENT
Pawestri, dalam Natal dan Tradisi Gingerbread, menyebutkan bahwa dalam perkembangannya, pohon Natal dijadikan sebagai hiasan selama perayaan Natal dengan beberapa dekorasi, seperti lampu, permen, dan cokelat.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar asal usul pohon Natal dan sejarahnya, simak selengkapnya di artikel ini.

Sejarah dan Asal Usul Pohon Natal

Ilustrasi asal usul pohon natal. Sumber: Lisett Kruusimäe/pexels.com
Setiap tanggal 25 Desember, umat Kristiani merayakan Hari Raya Natal. Selama perayaan tersebut, salah satu tradisi yang berkembang sampai saat ini adalah pohon Natal.
Pohon Natal sendiri berasal dari pohon cemara hijau atau pinus yang kemudian dihias menggunakan lampu, cokelat, permen, maupun ornamen lainnya. Di samping itu, biasanya di dekat pohon Natal juga disediakan tumpukan kado.
Adapun fakta sejarah dan asal usul pohon Natal adalah:
ADVERTISEMENT

1. Pemujaan

Pohon Natal terbagi menjadi dua jenis, yaitu untuk fungsi tradisional dan modern. Pohon Natal tradisional semula digunakan oleh bangsa Romawi Kuno guna menghiasi kuil setiap perayaan Festival Saturnalia.
Di sisi lain, bangsa Mesir Kuno memanfaatkan pohon palem hijau untuk pemujaan Dewa Ra. Bukan hanya itu, pohon cemara maupun karangan bunga juga dimanfaatkan oleh bangsa China, Ibrani, maupun Mesir Kuno untuk menyimbolkan kehidupan abadi.

2. Tradisi Bangsa Jerman

Dalam perkembangannya, pohon Natal hadir dalam versi modern oleh bangsa Jerman Barat sekitar abad ke-16. Kala itu, masyarakat Kristiani membawa pohon ke rumah, lalu menghiasinya dengan kacang, apel, serta roti jahe.
Berikutnya, selama abad ke-17, pohon Natal memiliki hiasan yang lebih variatif, seperti daun emas di bagian atasnya, dekorasi kertas, serta lilin. Biasanya, pohon Natal juga digunakan dalam acara di istana besar maupun dalam suatu festival.
ADVERTISEMENT
Tradisi tersebut pun lambat laun menjadi semakin populer di kalangan kerajaan Eropa maupun bangsawan di awal abad ke-19. Bahkan, ketika orang Jerman melakukan emigrasi ke wilayah lain, tradisi tersebut turut menyebar.

3. Pohon Natal di Inggris

Sekitar tahun 1840-1850, Ratu Victoria serta Pangeran Albert asal Kerajaan Inggris memperkenalkan pohon Natal. Hal itu dengan cepat mulai menyebar ke setiap rumah di Inggris. Mereka mulai menghias pohon cemara dengan berbagai dekorasi menarik.

4. Pohon Natal di Amerika

Sekitar tahun 1830-an, masyarakat Jerman yang singgah di Pennsylvania, Amerika Serikat turut memperkenalkan pohon Natal. Akan tetapi, sampai tahun 1840-an, kebanyakan masyarakat justru menganggap jika pohon Natal merupakan simbol pangan.
Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Amerika juga mulai menggunakan pohon Natal sebagai tradisi setiap perayaan Natal. Hal ini pun juga berkembang di belahan bumi lainnya sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Demikian beberapa informasi seputar asal usul pohon Natal. [ENF]