Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Ibu Kota Timor Leste dan Keunikannya
19 Juli 2023 23:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Dili merupakan ibu kota Timor Leste. Ada banyak hal menarik yang dapat dibahas dari negara satu ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3, negara Timor Leste terbentuk pada 30 Agustus 1999 melalui referendum dan merdeka pada 20 Mei 2002.
Lantas, apa saja keunikan yang dimiliki oleh negara Timor Leste?
Keunikan Negara Timor Leste
Timor Leste mempunyai ibu kota bernama Dili. Adapun keunikannya adalah sebagai berikut:
1. Dijajah
Meskipun Timor Leste dulu merupakan wilayah Indonesia , tetapi negara satu ini mempunyai latar belakang sejarah yang berbeda, terutama pada kolonialnya.
Pada 1509, pedagang Portugis tiba di Timor Leste. Seperti Belanda, pedagang tersebut mulanya datang dengan tujuan rempah-rempah.
Namun, di sana pihak Portugis justru membangun sekolah, ibadah, dan menyebarkan agama Katolik. Selain itu, bahasa Portugis juga menjadi bahasa sehari-hari di Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Hingga pada 1642, aktivitas dagang Portugis berubah. Pemimpin pasukan Topasses, Francisco Fernandes, mulai berekspedisi militer sampai berhasil menaklukkan raja-raja Pulau Timor.
2. Revolusi Anyelir
Revolusi Anyelir 1974 berasal dari adanya fakta bahwa tak ada tembakan yang dilepaskan. Orang-orang pun turun ke jalanan dengan tujuan merayakan akhir perang di Timor Leste.
Dalam kejadian tersebut, bunga anyelir diletakkan di seragam hingga moncong senjata. Dari peristiwa tersebut, rezim Portugis berubah menjadi demokrasi yang sangat berdampak pada perubahan sosial, ekonomi, kependudukan, kewilayahan, sampai politik di Timor Leste.
3. Operasi Seroja
Operasi Seroja dipicu saat Front Revolusi Kemerdekaan Timor Leste (FRETILIN) mengumumkan kemerdekaan atas wilayah tersebut. Sembilan hari setelahnya, Presiden Soeharto memerintahkan Indonesia untuk melakukan invasi dan menganeksasi Timor Timur.
Pada tahun berikutnya, Timor Timur diresmikan sebagai provinsi ke-27 oleh Indonesia. Pendudukan Indonesia di wilayah tersebut ditandai konflik sangat keras selama beberapa dasawarsa antara militer Indonesia dan kelompok separatis, khususnya FRETILIN.
ADVERTISEMENT
4. Referendum 1999
Setelah Soeharto lengser dan digantikan Presiden Habibie, Referendum diumumkan pada 30 Agustus 1999 dan dilaksanakan 2 pilihan, yakni menerima otonomi khusus Timor Timur dalam NKRI atau menolak.
Sebanyak 78 persen, yaitu 344 ribu penduduk Timor Timur, memutuskan untuk menolak otonomi khusus NKRI.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai ibu kota Timor Leste dan berbagai keunikan negara ini.(LAU)