Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Keberadaan Suku Banjar dan Ragam Keunikannya
5 April 2023 19:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat ini, keberadaan suku Banjar sudah menyebar ke Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jambi, Riau, Sumatera Utara, hingga Semenanjung Malaysia.
Bahkan, sebagian ada yang bermigrasi hingga Madagaskar. Tak heran, kalau ada yang menganggap suku Banjar sebagai nenek moyang dari masyarakat Madagaskar.
Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai suku Banjar dan berbagai keunikannya pada artikel ini.
Tentang Suku Banjar dan Ragam Keunikannya
Dilansir disbudporapar.banjarkab.go.id, sejak dulu, masyarakat suku Banjar telah menempati dataran rendah serta hilir di daerah arus sungai wilayah Kalimantan Tengah dan Timur.
Masyarakat Banjar berasal dari wilayah Banjar yang merupakan pembauran masyarakat dari Daerah Aliran Sungai Barito , Daerah Aliran Sungai Tabanio, hingga Daerah Aliran Sungai Martapura.
Dari sini, suku Banjar pun terus melakukan migrasi sampai keberadaannya tersebar ke seluruh Nusantara bahkan sampai Madagaskar, Afrika.
ADVERTISEMENT
Suku Banjar terbagi ke dalam tiga sub suku, yaitu:
Untuk kebudayaan suku Banjar sendiri, pada dasarnya, kebudayaan suku ini merupakan hasil asimilasi budaya selama berabad-abad yang dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa para pedagang dari Persia dan Arab.
Lantas, apa saja keunikan tradisi dari suku Banjar?
1. Bausung Pengantin
Tradisi ini adalah ketika hendak memasuki pelaminan, pengantin akan diusung oleh dua penari di pundaknya. Penari tersebut dinamakan Hanoman dan Hadrah.
ADVERTISEMENT
Pengusungan akan diiringi musik Hadrah hingga ke pelaminan. Sedangkan, mempelai akan terus melantunkan doa juga selawat.
2. Upacara Adat Baayun Mulud
Baayun Mulud adalah tradisi yang dilakukan masyarakat Banjar untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW. Pada tradisi ini, bayi atau anak usia 0-5 tahun akan diayun sambil dibacakan syair Maulid.
Sebelum melaksanakan Baayun Mulud, keluarga harus mempersiapkan tiga ayunan dari kain berbeda. Lalu, seorang kiai akan membaca selawat diikuti semua jemaah. Sampai pada bacaan qiyam, anak harus diayun perlahan.
Upacara berakhir tatkala ulama membaca doa dilanjutkan makan bersama yang disiapkan oleh pihak keluarga.
3. Pasar Terapung
Tradisi perdagangan dari suku Banjar yang telah dikenal turun termurun adalah pasar terapung.
Jual beli bahan pokok, seperti sayuran, buah, ikan, hingga sembako dilakukan di atas perahu yang ada di perairan sungai.
ADVERTISEMENT
4. Musik Panting
Perpaduan alat musik Panting (sejenis gitar gambus kecil), biola, gong, dan babun akan menghasilkan irama khas. Musik Panting umumnya digunakan sebagai pengiring tarian tradisional atau lagu-lagu Banjar.
5. Ritual Tanglong
Ini merupakan ritual masyarakat Banjar saat malam pertama Ramadan serta malam takbiran.
Lampion akan dinyalakan saat malam pertama bulan suci. Kemudian, masyarakat pun berselawat keliling kampung hingga tengah malam. Bahkan, ada yang sampai menjelang sahur.
Demikian pembahasan mengenai suku Banjar dan keunikannya. Sejarah dan keberadaan suku Banjar kini telah tersebar di berbagai wilayah di Nusantara.
Selain beberapa keunikan serta tradisi di atas, masyarakat Banjar masih memiliki tradisi lain yang tak kalah menarik, di antaranya ritual Batimung untuk calon pengantin hingga Tian Mandaring atau ritual tujuh bulanan untuk kehamilan orang Banjar. (DN)
ADVERTISEMENT