Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Kebudayaan Dongson di Nusantara dan Perkembangannya
15 Januari 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kebudayaan Dongson menjadi salah satu bukti penting dari percampuran budaya yang melibatkan peradaban lokal dengan pengaruh asing.
Kebudayaan Dongson di Nusantara
Pada kebudayaan zaman apakah Dongson mulai dikenal di Nusantara? Kebudayaan Dongson mulai dikenal di Nusantara pada Zaman Perunggu.
Dikutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, sejarah awal kebudayaan Dongson adalah kebudayaan Zaman Perunggu yang berkembang di Lembah Sông Hồng, Vietnam.
Diketahui kebudayaan ini juga berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dari sekitar 100o SM hingga 1 SM.
Kebudayaan ini berawal dari evolusi kebudayaan Austronesia. Asal-usulnya sendiri adalah bangsa Yue-tche yang merupakan orang-orang barbar yang muncul di barat daya Cina sekitar abad ke-8 SM.
Kebudayaan ini mengambil nama situs Dongson di Thanh Hoa. Kebudayaan Dongson merupakan kebudayaan perunggu di Asia Tenggara. Kebudayaan Dongson diambil dari salah satu nama daerah yang ada di Tonkin.
ADVERTISEMENT
Dalam kebudayaan Dongson di Nusantara, diketahui di daerah tersebut ditemukan berbagai macam alat yang dibuat dari perunggu. Kebudayaan Dongson mulai berkembang di Indocina pada masa peralihan dari periode Mesolitik dan Neolitik.
Pengaruh kebudayaan Dongson ini juga berkembang menuju Indonesia yang kemudian dikenal sebagai masa kebudayaan perunggu sekitar 1000 SM hingga 1 SM.
Penemuan benda-benda dari kebudayaan Dongson sangat penting karena benda-benda logam yang ditemukan di wilayah Indonesia umumnya bercorak Dongson dan bukan mendapat pengaruh budaya logam dari India maupun Cina.
Budaya perunggu bergaya Dongson tersebar luas di wilayah Asia Tenggara dan juga di kepulauan Indonesia. Hal ini terlihat dari kesamaan corak hiasan dan juga bahan-bahan yang dipergunakannya.
Dari penemuan benda-benda kebudayaan Dongson itu, diketahui cara pembuatannya dengan menggunakan teknik cetak lilin hilang. Kebudayaan ini juga berpengaruh besar terhadap perkembangan budaya perunggu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak kurang dari 56 nekara yang berhasil ditemukan di beberapa wilayah Indonesia. Nekara paling banyak ditemukan di Kerinci Sumatera, Jawa, dan Maluku Selatan.
Benda-benda arkeologi dari Dongson sangat beraneka ragam karena mendapatkan berbagai macam pengaruh dan aliran. Hal tersebut nampak dari artefak-artefak kehidupan sehari-hari ataupun peralatan yang bersifat ritual yang sangat rumit sekali.
Perkembangan Kebudayaan Dongson
Kebudayaan Dongson memberikan pengaruh besar di Nusantara melalui perdagangan dan migrasi. Ciri khasnya adalah teknologi logam, motif seni geometris dan hewan, serta penggunaan artefak dalam ritual keagamaan.
Pengaruh ini terlihat dalam tradisi lokal Nusantara, seperti seni ukur, sistem kepercayaan, dan peninggalan arkeologis di berbagai wilayah, termasuk Bali, Nusa Tenggara, dan juga Sulawesi.
Kebudayaan Dongson di Nusantara tidak hanya menjadi bukti jejak sejarah tetapi juga memperkaya identitas budaya hingga saat ini. (Mey)
ADVERTISEMENT
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini