Mengenal Molotov Plan dan Dampaknya bagi Banyak Negara

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
1 September 2023 23:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi molotov plan adalah. Sumber foto: pexels/Life Matters.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi molotov plan adalah. Sumber foto: pexels/Life Matters.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Molotov Plan adalah inisiatif yang diambil oleh Uni Soviet pada tahun 1947 sebagai tanggapan terhadap Rencana Marshall yang dicanangkan oleh Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dinamai sesuai dengan Menteri Luar Negeri Soviet, Vyacheslav Molotov, rencana ini sebenarnya merupakan versi Soviet dari Rencana Marshall.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Molotov Plan, simak penjelasannya di bawah ini.

Tujuan Molotov Plan

Ilustrasi Molotov plan adalah. Sumber foto: pexels/Life Matters.
Tujuan dari Molotov Plan adalah memberikan bantuan kepada negara-negara di Eropa Timur yang memiliki kepentingan politik dan ekonomi yang selaras dengan Uni Soviet.
Meskipun awalnya disebut "Rencana Saudara" di dalam Uni Soviet, namun memiliki tujuan yang mirip dengan Rencana Marshall, dengan agenda politik yang berbeda.
Dalam buku Sejarah Indonesia dan Dunia Setelah 1945 yang ditulis oleh Dr. Darwati, S.Pd, dijelaskan bahwa munculnya Molotov Plan adalah karena Uni Soviet menolak menerima bantuan dari Marshall Plan dan mereka juga tidak ingin negara-negara satelitnya menerima bantuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Uni Soviet percaya bahwa Marshall Plan merupakan upaya Amerika Serikat untuk melemahkan pengaruh Soviet terhadap negara-negara satelitnya dengan membuat mereka bergantung secara ekonomi pada Amerika Serikat.
Molotov Plan berfokus pada pembentukan Comecon, yaitu Dewan Ekonomi Timur, yang bertujuan menciptakan aliansi ekonomi antara negara-negara sosialis.
Hal tersebut memungkinkan negara-negara di Eropa Timur untuk mengurangi ketergantungan mereka pada bantuan Amerika Serikat dan memperkuat hubungan ekonomi dengan Uni Soviet.

Dampak dari Molotov Plan

Berikut beberapa dampak dari rencana Molotov Plan.

1. Ketergantungan Ekonomi pada Uni Soviet

Negara-negara penerima bantuan dari Molotov Plan menjadi lebih bergantung secara ekonomi pada Uni Soviet. Dengan banyaknya perdagangan dan investasi yang mengalir dari Uni Soviet.

2. Penguatan Pengaruh Uni Soviet

Molotov Plan membantu Uni Soviet memperkuat pengaruhnya di negara-negara Eropa Timur, yang pada gilirannya memperkuat posisi Uni Soviet dalam Perang Dingin.
ADVERTISEMENT

3. Kontrol Politik

Penerima bantuan dari Molotov Plan harus mengikuti arahan politik dan ideologi Uni Soviet yang mengakibatkan pengendalian politik yang lebih besar oleh Moskow.

4. Pembentukan Comecon

Dampak utama dari Molotov Plan adalah pembentukan Comecon (Dewan Ekonomi Timur), yang merupakan aliansi ekonomi negara-negara sosialis
Pembentukan Comecon ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada negara-negara kapitalis Barat.

5. Pertumbuhan Ekonomi

Molotov Plan membantu negara-negara Eropa Timur memulihkan ekonomi mereka pasca-Perang Dunia II. Dengan cara menyediakan bantuan dan sumber daya yang mereka butuhkan.

6. Keterbatasan Kedaulatan

Penerima bantuan dari Molotov Plan harus mengorbankan sebagian kedaulatan mereka. Terutama dalam kebijakan luar negeri. Karena harus mematuhi kebijakan Uni Soviet.

7. Kesenjangan Ekonomi dengan Barat

Meskipun membantu dalam pemulihan ekonomi, Molotov Plan juga menciptakan kesenjangan ekonomi yang signifikan antara negara-negara Eropa Timur dan negara-negara Barat.
ADVERTISEMENT

8. Menguatkan Blok Timur

Molotov Plan memperkuat Blok Timur, sebuah aliansi politik yang terdiri dari negara-negara yang mendukung Uni Soviet dalam Perang Dingin.
Dalam kesimpulannya, Molotov Plan adalah sebuah rencana yang memiliki dampak signifikan dalam mengubah dinamika politik dan ekonomi di Eropa Timur selama periode Perang Dingin, memperkuat pengaruh Uni Soviet dan meningkatkan ketergantungan negara-negara penerima pada Uni Soviet. (DAI)