Mengenal Nama Bandara di Lampung dan Sejarahnya

Ilustrasi foto nama bandara di lampung. Sumber foto: Pixabay

Seperti yang kita ketahui, saat ini, Indonesia mempunyai 38 provinsi. Salah satunya adalah Provinsi Lampung. Provinsi satu ini berada di ujung selatan Sumatra. Ibu kotanya adalah Bandar Lampung.

Dikutip dari buku Jelajah Wisata Budaya Negeriku Provinsi Lampung karya Deny Riana, Lampung menjadi pusat penghubung pintu masuk ke Sumatra dari pulau Jawa.

Karena ini, transportasi berperan penting dalam membangun ekonomi Lampung. Di Lampung sendiri, ada tiga bandara dan satu di antaranya sudah berstatus internasional.

Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas nama bandara di Lampung yang paling besar dan sejarah singkatnya. Yuk, simak sampai habis!

Nama Bandara di Lampung dan Sejarah Singkatnya

Ilustrasi foto nama bandara di lampung. Sumber foto: Pixabay

Lampung merupakan salah satu provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia. Mungkin banyak yang tidak tahu, tetapi Lampung juga mempunyai wisata alam yang indah dan unik.

Misalnya saja, di Lampung ada Pulau Pahawang yang bisa kamu datangi saat ingin snorkeling. Ada juga Teluk Kiluan, jika kamu ingin melihat lumba-lumba berenang di laut lepas.

Wisatawan yang ingin mengunjungi Lampung bisa menggunakan transportasi laut maupun udara.

Transportasi laut di Lampung berlokasi di Kecamatan Bakauheni berupa Pelabuhan Bakauheni. Sementara, transportasi udara berlokasi di Kecamatan Natar, yaitu terdapat Bandar Udara Internasional Radin Inten II.

Nama bandara ini diambil dari seorang pahlawan nasional asal Lampung yang bernama Radin Inten II.

Bandara Radin Inten II merupakan peninggalan Pemerintahan Jepang dan dibangun pada tahun 1943. Sebelumnya, bandara ini mempunyai nama Pelabuhan Udara Branti.

Pada tahun 1946, Pelabuhan Udara Branti diserahkan ke tangan Pemerintah Indonesia. Dari tahun 1946-1955, bandara ini dikelola oleh Detasemen Angkatan Udara/AURI. Pada saat itu juga, belum ada penerbangan komersial atau reguler.

Kemudian, pada tahun 1956, Garuda Indonesia membuka jalur penerbangan untuk pertama kalinya dengan rute Jakarta-Tanjung Karang. Pesawat yang dipakai pada saat itu jenis Barron.

Akhirnya, pada tahun 1963, Pelabuhan Udara Branti secara resmi diserahkan kepada Residen Lampung. Lalu, pada 1964, pengelolaannya diserahkan kepada Djawatan Penerbangan Sipil (DPS).

Pada tahun 1997, Pelabuhan Udara Branti diubah namanya menjadi Bandar Udara Radin Inten II. Hal ini berdasarkan SK. Menteri Perhubungan No. KM. 10 Tahun 1997.

Akhirnya, pada 8 Maret 2019, Presiden RI, Joko Widodo, meresmikan Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional.

Nah, itulah dia nama bandara di Lampung dan sejarah singkatnya. Semoga informasi yang diberikan bisa menambah wawasanmu, ya!