Konten dari Pengguna

Mengenal Nama Ibu Kota Majapahit yang Kerap Diperdebatkan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
26 Maret 2023 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nama Ibu Kota Majapahit. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nama Ibu Kota Majapahit. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Nama ibu kota Majapahit menjadi topik yang hangat diperdebatkan. Terdapat berbagai versi mengenai hal ini.
ADVERTISEMENT
Indah Slamet Budiarti dalam buku Super Sukses AKM Kelas mejelaskan bahwa Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu paling besar di Nusantara. Kerajaan ini telah berdiri sejak akhir abad ke 13 oleh Raden Wijaya.
Pusat pemerintahan dari Kerajaan Majapahit sendiri kerap berpindah-pindah. Di wilayah Jawa Timur sendiri ada beberapa kota yang pernah ditempati, yaitu Triwulan, Kediri atau Daha, dan Mojokerto.
Lalu, di mana kah ibu kota Majapahit tersebut? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.

Nama Ibu Kota Majapahit

Ilustrasi Nama Ibu Kota Majapahit. Sumber: Pixabay
Sejarah mengenal Trowulan sebagai ibu kota dari Majapahit. Namun ternyata, Majapahit juga pernah memiliki ibu kota di Tarik. Tapi ternyata, ada sumber yang menyebutkan bahwa ibu kota Majapahit ada di Daha.
Berpindahnya ibu kota Majapahit ke Daha sendiri mengakibatkan terjadinya peperangan hebat dengan pihak Demak.
ADVERTISEMENT
Sebuah catatan berjudul Suma Oriental milik Tom Pires terdapat tulisan bahwa di Pulau Jawa pada 1513 terdapat raja dengan nama Bhatara Wijaya atau Bhatara Vigiaya. Ibu kota dari kerajaan itu disebut ada di Daha atau Dayo.
Sementara guru besar widyapurba dan widya basa FS-FIB UI bernama Prof. Dr. Ayatrohaedi atau Mang Ayat, menceritakan seseorang yang mengatakan bahwa Trowulan adalah ibu kota Majapahit.
Dalam kisahnya, sebuah karya berjudul Nagarakretagama karya Mpu Prapanca terdapat penelitian sejarah modern. Ia mengunjungi berbagai tempat suci, melakukan wawancara dengan pendeta, hingga meminjam prasasti.
Hingga pada tahun 1917, kitab Prapanca tersebut diterjemahkan ke bahasa Belanda. Kemudian pada 1920, seseorang bernama Ir Mclaince-Pont bertugas melakukan kunjungan ke Mojokerto dan ia sampai di Trowulan.
ADVERTISEMENT
Saat berada di Trowulan, ia menemukan bangunan yang sudah tidak digunakan. Bangunan-bangunan tersebut berbentuk candi, gapura, dan lainnya yang masih utuh.
Bentuk dari berbagai bangunan itu ia rasa mirip dengan situasi ibu kota Majapahit yang ada dalam Nagarakretagama.
Hal ini tentu bermasalah karena sejarah ibu kota Majapahit tidak ditetapkan oleh widyapurbaman, tetapi oleh insyinyur Jatinegara.
Adanya fakta tersebut diamini oleh semua peneliti Majapahit. Maka dari itu menjadi kuat lah fakta bahwa Trowulan adalah ibu kota Majapahit, sang kerajaan terkuat dan terbesar di Nusantara sampai detik ini.
Nah, itu dia sekilas mengenai nama ibu kota Majapahit yang terus mengalami perdebatan di kalangan para ahli. Semoga bermanfaat. (LAU)