Konten dari Pengguna

Mengenal Pengertian Prasangka beserta Faktor Penyebabnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 September 2023 20:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi prasangka (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi prasangka (Pexels)
ADVERTISEMENT
Prasangka adalah salah satu aspek perilaku manusia yang memiliki dampak besar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sangat mungkin ada sebagian kalangan yang belum memahami pengertian dari prasangka itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui pengertian prasangka beserta faktor penyebabnya, simak uraian berikut.

Pengertian Prasangka

Ilustrasi prasangka (Pixabay)
Kata "prasangka" pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli psikologi sosial bernama Gordon Allport.
Kata ini diambil dari kata "praejuducium" yang artinya suatu pernyataan atau sebuah kesimpulan yang berdasarkan pengalaman atau perasaan yang cukup dangkal terhadap individu lain atau kelompok lainnya.
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prasangka didefinisikan sebagai pendapat atau sikap yang berlandaskan emosi sehingga tidak terbuka terhadap alasan yang berlawanan dengan apa yang diyakini.
Selain itu, prasangka juga dapat diartikan sebagai suatu sikap dalam mengambil sebuah keputusan tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi sehingga bisa menyebabkan kesalahpahaman.

Faktor Penyebab Prasangka

Ilustrasi prasangka (Pixabay)
Setelah sebelumnya dijelaskan mengenai pengertian dari prasangka, maka agar pengetahuan bertambah akan sangat menarik jika berbagai faktor penyebab prasangka juga dapat dikenali.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah berbagai faktor penyebab munculnya prasangka:

1. Ingin Mencari "Kambing Hitam"

Salah satu faktor penyebab prasangka adalah kecenderungan manusia untuk mencari "kambing hitam" atau seseorang atau kelompok yang bisa dijadikan target pembenaran atas kegagalan atau masalah yang mereka hadapi.
Ini sering kali terjadi ketika individu merasa frustrasi atau tidak puas dengan situasi mereka dan mencari seseorang untuk disalahkan.

2. Adanya Pendapat Umum pada Suatu Lingkungan

Prasangka juga dapat berkembang karena individu terpengaruh oleh pendapat umum dalam lingkungan mereka.
Jika orang-orang di sekitarnya memiliki prasangka terhadap suatu kelompok atau individu, mereka mungkin cenderung mengikuti arus dan mengadopsi prasangka yang sama.

3. Adanya Perbedaan Pemahaman

Perbedaan dalam hal budaya, agama, etnisitas, atau latar belakang lainnya dapat menjadi pemicu prasangka.
Ketika individu tidak memahami atau merasa tidak nyaman dengan perbedaan tersebut, mereka mungkin mengembangkan prasangka terhadap kelompok tersebut.
ADVERTISEMENT

4. Memiliki Niatan Berprasangka

Beberapa orang mungkin memiliki niat yang sudah ada untuk berprasangka terhadap kelompok atau individu tertentu. Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman pribadi yang buruk atau pandangan yang telah dibentuk sebelumnya.
Prasangka adalah fenomena yang dapat memiliki dampak negatif dalam masyarakat. Namun, dengan pemahaman tentang faktor-faktor penyebabnya, siapa saja dapat lebih menyadari dan berusaha menghindari perilaku berprasangka.
Penting untuk mempromosikan toleransi, keragaman, dan pemahaman antarkelompok dalam masyarakat agar kita dapat mengatasi prasangka dan membangun hubungan yang lebih baik.