Mengenal Penyebab Tragedi Trisakti yang Terjadi pada 1998

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
17 September 2023 22:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab Tragedi Trisakti (Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab Tragedi Trisakti (Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tragedi Trisakti merupakan salah satu peristiwa yang masih meninggalkan luka mendalam dalam sejarah Indonesia. Berbagai penyebab Tragedi Trisakti ini telah menggoreskan bekas yang tak terlupakan dalam memori kolektif bangsa.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, akan membahas singkat mengenai Tragedi Trisakti beserta penyebabnya.

Mengenal Tragedi Trisakti

Ilustrasi penyebab Tragedi Trisakti (Pixabay)
Mengutip buku Pendidikan Kewarganegaraan karya A.T Sugeng Priyanto, Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998.
Di mana empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta tewas tertembak oleh pasukan keamanan dalam sebuah demonstrasi yang menuntut reformasi politik dan ekonomi di Indonesia.
Kejadian tersebut memicu gelombang protes dan unjuk rasa massal di seluruh negeri, yang akhirnya menyebabkan keruntuhan rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Berbagai Penyebab Tragedi Trisakti

Tragedi Trisakti menyisakan duka yang mendalam, namun memicu perubahan besar dalam politik Indonesia dengan jatuhnya rezim Orde Baru.
Berikut adalah berbagai penyebab dari Tragedi Trisakti:

1. Adanya Krisis Ekonomi di Indonesia

Salah satu penyebab utama dari Tragedi Trisakti adalah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1990-an. Krisis ekonomi ini dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk kenaikan suku bunga internasional dan spekulasi mata uang asing.
ADVERTISEMENT
Dampaknya adalah terjadinya inflasi tinggi, pelemahan nilai tukar rupiah, dan hilangnya lapangan kerja.

2. Kebijakan Pemerintahan Orde Baru yang Lamban dalam Mengatasi Krisis

Salah satu faktor lain yang memperburuk situasi adalah lambannya respons pemerintah Orde Baru dalam mengatasi krisis ekonomi.
Kebijakan yang tidak efektif dan terkesan lamban dalam menangani masalah ekonomi hanya meningkatkan ketidakpercayaan terhadap pemerintahan.

3. Merebaknya KKN di Pemerintahan

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang merajalela di kalangan pejabat pemerintah juga merupakan faktor penting dalam memperburuk situasi sosial dan ekonomi Indonesia.
Rakyat merasa bahwa elit politik hanya peduli pada kepentingan mereka sendiri, sementara rakyat terus menderita akibat ketidakstabilan ekonomi.

4. Politik Otoriter dari Orde Baru

Pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto dikenal dengan politik otoriternya. Penggunaan aparat keamanan untuk meredam segala bentuk kritik dan perlawanan politik menciptakan suasana ketegangan di antara pemerintah dan rakyat.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi yang dimulai sebagai tuntutan reformasi akhirnya berubah menjadi bentrokan mematikan ketika aparat keamanan menggunakan kekuatan berlebihan.

5. Harga Kebutuhan Pokok yang Melambung Tinggi

Kenaikan drastis harga kebutuhan pokok, seperti beras dan minyak goreng, juga memperburuk kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Kesulitan ekonomi yang semakin meningkat membuat rakyat semakin marah terhadap pemerintah yang tidak mampu mengendalikan inflasi.
Penyebab Tragedi Trisakti yang tragis ini merupakan hasil dari kumpulan faktor-faktor ekonomi, politik, dan sosial yang meledak tahun 1998.
Tragedi ini tidak hanya mencerminkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan yang otoriter, tetapi juga dampak buruk dari krisis ekonomi yang parah dan korupsi yang merajalela.