Konten dari Pengguna

Mengenal Prasasti Hujung Langit sebagai Benda Peninggalan Sejarah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
30 September 2024 21:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Prasasti Hujung Langit, Foto: Pixabay/artisticquota
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Prasasti Hujung Langit, Foto: Pixabay/artisticquota
ADVERTISEMENT
Mengenal prasasti hujung langit sebagai benda peninggalan sejarah Indonesia dapat diketahu masyarakat secara umum lantaran prasasti ini ditemukan di bagian Kabupaten Lampung Barat.
ADVERTISEMENT
Tinggalan prasasti hujung langit terdapat di bagian area situs yang berupa batu datar, arca megalitik, dan batu bergores.
Prasasti hujung langit ini ditemukan sejak tahun 1995 yang berukuran sekitar tinggi 60 cm dan lebar 26 cm. Di mana prasasti penghujung langit ini digambarkan memiliki bermata bulat memanjang, mulut yang bergaris, dan kaki yang berbentuk jongkok.

Prasasti Hujung Langit

Ilustrasi Prasasti Hujung Langit, Foto: Unsplash/Aqwam
Dikutip dari jurnal Prasasti Hujung Langit 919 Saka (997 Masehi), Tobing (2004), prasasti penghujung langit merupakan peninggalan sejarah pada masa lampau yang tertulis di atas batu dan logam.
Prasasti hujung langit ini terletak di bagian lahan kebun kopi, Kampung Harakuning, Desa Hanakau, Kecamatan Sukau, Lampung Barat. Prasasti ini pernah dikunjungi oleh epigrafi dan bentuknya hampir menyerupai kerucut dengan tinggi 162 cm.
ADVERTISEMENT
Aksara pada prasasti hujung langit terletak pada sisi muka recto hampir rata. Di mana prasasti ini terdiri dari 18 baris tulisan dengan aksara tipe Jawa kuno dan berbahasa melayu kuno.
Pada sekitar prasasti hujung langit ini ternyata berserakan beberapa batu dan pernah terdapat sebuah monumen yang dibangun pada prasasti tersebut. Prasasti hujung langit ini dibangun bertujuan untuk keperluan suci wihara di daerah hujung langit.
Uniknya prasasti penghujung langit ini berbentuk mirip dengan tubuh manusia dengan pahatan yang sederhana yaitu di bagian kepala, badan, dan kaki. Detail pada bagian tubuh tersebut sayangnya belum terlihat secara jelas.
Tinggalan lain terdapat batu datar, yang berbentuk monolit yang di atasnya berbentuk di bidang datar. Pada temuan batu bergores ini terletak pada 50 meter di sebelah timur laut batu datar.
ADVERTISEMENT
Batu bergores ini merupakan batu alam tanpa adanya pengerjaan manusia dan goresannya secara merata ada pada batu dengan jumlah goresan 19. Hal tersebut merupakan mengenal prasasti penghujung langit yang menjadi peninggalan benda sejarah Indonesia.